Akhirnya, pilihan jatuh kepada Nasi Goreng Kambing, Tongseng Kambing, dengan minuman Wedang Ronde dan Teh Jeruk Nipis panas. Banyak ya makannya ? hehehehehe....
====
Ternyata restoran ini memiliki 2 lantai indoor, dan 1 lantai outdoor yang cukup luas. Kalau urusan parkir kendaraan, jelas besar. Bagian depan diprioritaskan untuk kendaraan roda 2, sedangkan kendaraan roda 4 bisa parkir paralel didepan dan samping restoran yang kebetulan merupakan pintu masuk cluster perunahan yang cukup luas.
Yang juga keren dari restoran ini adalah tombol wireless di masing-masing meja untuk memanggil pelayan jika kita membutuhkan sesuatu, plus jaringan koneksi internet gratis kecepatan tinggi juga bisa kita gunakan selama kita didalam jangkauan restoran.
====
Menu yang dihidangkan lebih dahulu adalah minuman. Harumnya wedang ronde sangat segar terasa, terlebih karena memang suasana yang cukup dingin lepas hujan. Kemudian Teh Jeruk nipisnya yang terlihat butek dan diberika irisan utuh jeruk nipis mengambang makin meyakinkan kalau minuman ini asli hasil perasan bukan seduhan. Sayapun langsung mencoba dan....ENAK !! betul-betul rasa asli, sama ketika kita membeli dari gerobak-gerobak atau abang-abang yang sering lewat depan rumah. ORIGINAL !!
Tidak lama berselang, makanan pesananpun tiba. Nasi goreng kambing dan Tongseng Kambing, menu "pemanas" malam ini.
Jujur saja, porsi-porsi yang tersaji cukup memuaskan, karena porsinya kurang lebih sama dengan kalau kita membeli di pedagang-pedagang tradisional. Padahal, jika melihat kesan restoran pertama kali dengan suasana yang rapi, bersih, besar, sedikit mewah, dan pelayan yang berseragam baik, perkiraan saya di awal adalah menu yang akan tersaji adalah sedikit "borjuis" alias porsi bangsawan yang 4 sendok sudah habis.