Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bakso 88 Slipi, Bakso Biasa yang Luar Biasa

14 Februari 2019   23:01 Diperbarui: 15 Februari 2019   13:36 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak aneh memang, Bakso 88 ini terbilang bakso "super" di jakarta barat (atau bahkan jakarta). Pengunjungnya seakan "tidak tahu diri", jika pengunjung biasa ramai di jam-jam tertentu, misal jam makan siang atau sore hari selepas kerja dan akhir pekan...disini, hampir dikatakan tidak ada pengelompokkan jam seperti tadi. Pengunjung seperti mengalir terus tidak berjeda.

Tidak pernah rasanya melihat BAKSO 88 sepi dari pengunjung, pasti ada saja pembeli yang mampir. Untungnya, lokasi kios yang tepat di pojok petigaan jalan ini, mampu menampung parkir kendaraan baik mobil ataupun motor cukup banyak, dan ada tukang parkir khusus yang menjaga kendaraan kita saat sedang bersantap.

====

dokpri
dokpri
Kini, setelah saya berkeluarga, kebetulan istri dan anak-anak sayapun jatuh cinta dengan Bakso 88.

Makan di Bakso 88, seperti yang sudah saya sebut diatas...karena ini bakso kampung, ketika Anda masuk sebaiknya jangan langsung duduk, tapi pesanlah makanannya langsung ke "penunggu" gerobak makanan yang ada.

Jangan sampai Anda ngambek karena merasa tidak dilayani, karena hanya duduk diam tidak ada pelayan yang menghampiri Anda, terlebih jika kios sedang ramai-ramainya.

Walaupun memang, jika kios agak lengang, atau ada beberapa orang yang sedang tidak melakukan apa-apa, merekapun akan menghampiri dan menanyakan pesanan yang Anda mau... tapi TANPA MEREKA CATAT lho. Karena nanti, ketika kita selesai makan, dan kita harus berjalan ke kasir, kita harus menyebutkan kembali apa saja makanan dan minuman yang sudah dimakan, karena mereka tidak memiliki catatan pesanan makanan kita.

dokpri
dokpri
Nah sekarang kita bedah yuk menu di kios ini..

Bakso yang saat dihidangkan dibiarkan tanpa bumbu ini, memang menyediakan seluruh "perlengkapan tempur" di meja makan. Kecap manis, kecap asin, saos tomat, garam, lada, dan sambal disediakan untuk diracik sendiri oleh pelanggan sesuai selera masing-masing.

Layaknya bakso kampung, hanya tersedia bakso-bakso biasa yang seperti kita jumpai di pasaran. Mereka tidak tertarik untuk menyediakan bakso gila, bakso setan ataupun bakso iblis dan bakso yang bisa beranak pinak layaknya kios-kios bakso kekinian.

dokpri
dokpri
Walau demikian, bakso yang tersaji memang "agak berbeda"; beda disini memang hanya dari ukuran dan bentuknya saja. Jika bakso kecil diluaran, disini Anda akan menerima bakso ukuran yang lebih besar. Dan bakso Besar seperti di pasaran, justru ukurannya tidak sebesar biasanya, lebih kecil namun padat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun