Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tagar #PrabowoJumatanDimana Akan Punah?

14 Februari 2019   00:05 Diperbarui: 15 Februari 2019   00:22 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah benar atau tidak, namun hari baru menginjak Rabu, tapi sebuah pesan poster yang tersebar di media digital, sepertinya akan menumbangkan tagar yang beberapa bulan ini sedang hype dan menjadi trending topic, baik di twitter maupun media sosial lainnya seperti facebook.

Bagaimana tidak, selain banyak meme yang beredar terkait tagar ini, memang sang objek yang dikaitkan dengan tagar inipun bak hilang ditelan bumi setiap menginjak hari jumat. Sehingga netizen semakin bergeser minggu, semakin penasaran dengan ketiadaan respon, maupun ketiadaan penampakan dari objek yang dicari, Prabowo Subianto sang Calon Presiden 2019-2024.

====

Sejak jelang 2014, isu agama memang sepertinya dijadikan salah satu "senjata" dalam kancah pilpres saat itu. Ketika kubu lawan saat itu Jokowi - JK, yang sibuk mengedepankan hasil yang sudah dilakukan selama menjabat di kota Solo selama menjadi walikota, dan JK dengan strategi-strategi pembangunannya...saat itu justru beredar isu soal status Jokowi yang tidak jelas apa agama yang dianut, isu mengenai keterlibatan keluarganya dalam PKI (organisasi terlarang di Indonesia yang berbasis Komunis), dll. Sampai-sampai terbit sebuah tabloid dengan judul "OBOR RAKYAT" yang merangkum itu semua menjadi sebuah tabloid yang mudah didapat dan dibaca oleh masyarakat luas.

Walaupun kemudian, para pengasuh tabloid inipun harus menginap di hotel Prodeo untuk mempertanggungjawabkan atas keseluruhan isi tabloid tadi. Karena isinya tidak bisa dipertanggung jawabkan, kedua Pemrednya terbukti melakukan pidana penistaan dengan tulisan terhadap Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014 melanggar Pasal 310 ayat (2) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Termasuk kemudian La Nyalla, mengakui juga bahwa ialah yang pertama kali mencetuskan ide bahwa Jokowi adalah keturunan PKI, demi menjatuhkan suara pada pemilu 2014 lalu.

Arsip Kompas
Arsip Kompas
Celakanya, setelah pemilu presiden 2014pun gelombang isu negatif dan HOAX ternyata tidak pernah selesai. Pemilu Presiden yang secara bulat sudah disahkan oleh KPU dan disetujui kedua pasangan yang bertarung, kurun 2014-2019 ini kondisi isu negatif dan HOAX ternyata terus saja menghangat.

Pemerintahan yang dipimpin Jokowi-Jusuf Kalla yang hari demi harinya penuh diisi oleh pekerjaan membangun negara demi Rakyat dan Negara, terus saja dibayangi oleh isu-isu yang "itu-itu saja".


====

Arsip Kompas
Arsip Kompas
Sampai akhirnya menjelang 2019, Jokowi mulai angkat bicara, dengan mengatakan "Saya Disuruh Diam Terus? Disuruh Sabar Terus? Ya Enggak Dong".

Jokowi membuka dan menjawab semua tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya secara langsung. Mengenai isu agama, PKI, keluarga, dan banyak hal lain yang selama ini menjadi olok-olokan kubu seberang kepada dirinya dan pendukung-pendukungnya.

Sehingga, pada akhirnya olok-olok tadipun hilang tak berbekas. Dan tinggal kenyataan yang harus dihadapi kubu dan pendukung Prabowo, ketika kali ini Jokowi justru secara tegas menggandeng Ulama, dan menjadikan agama sebagai salah satu target pembangunan didalam visi misi kedepannya bila kembali terpilih menjadi Presiden masa bakti 2019-2024.

====

Pola pembangunan SDM yang dulu dicanangkan di 2014 yang terpaksa harus dirubah, menjadi lebih fokus ke pembangunan infrastruktur karena keterbatasan waktu mendekati Demographic Explotion usia produktif, serta pasar bebas, akhirnya akan menjadi fokus dalam pembangunan era kedepan seiring dengan ditanamkannya kembali moral berbasis religi.

Arsip Kompas
Arsip Kompas
Terkait itulah, para pendukungnya, menjadikan isu agama sebagai petimbangan pertama dalam memilih pemimpin Indonesia era 2019-2024.

Namun memang sayangnya, petimbangan tadi sepertinya menjadi bumerang bagi kubu Prabowo yang sudah jauh lebh dulu "memainkan" isu agama di tahun 2014.

====

Baik Prabowo dan Sandiaga Uno, yang memang muslim, beberapa kali agak "terpeleset" baik dalam perkataan maupun melakukan hal-hal yang merupakan bentuk peribadahan.

Hal inilah yang makin memicu pendukung Jokowi yang ingin mempertegas "keislaman" pasangan capres tadi. Mengingat, Jokowi yang selama ini digadang-gadang tidak jelas status agamanya, dan kestabilan ibadahnya, justru sejak pemilihan Gubernur DKI malah menunjukkan bahwa ia sering melakukan Sholat bersama para pendukungnya bahkan menjadi imam, Berangkat Umroh, serta menerima tantangan membaca kitab suci al Quran yang tantangannya itu dilayangkan dari Ikatan Da'i Aceh, yang meminta kedua pasang calon presiden Ri ini harus bisa menunjukkan kepada publik bahwa mereka mampu membaca Al Quran surat Al Fatihah dan beberapa surat pendek, agar lebih meyakinkan dalam kadar keislamannya.

Arsip Kompas
Arsip Kompas
Prabowo, yang dulu pernah tinggal di Jordan masa-masa tumbangnya Orde Baru, malah menyebutkan bahwa ia tidak perlu bisa menjadi imam Sholat, karena ada banyak orang yang lebih mumpuni ilmu keagamannya, yang kemudian disusul timsesnya yang juga menolak untuk melakukan test membaca al Quran dan malah minta publik melogikakan bahwa tidak mungkin sesorang tidak bisa berbahasa atau membaca tulisan arab jika pernah tinggal di Jordan yang termasuk negara Arab.

Akibatnya, pendukung Jokowipun mengalihkan permintaan imam Sholat dan Membaca Al Qoran tadi menjadi ke rutinitas ibadah yang menjadi kewajiban ummat muslim laki-laki, yakni Sholat Jum'at. Tagar #PrabowoJumatanDimana mencuat setiap hari jumat, karena toh di hari jumat wajar siapapun jadi makmum bukan imam sholat. Dan dalam masa pilpres kali ini, serta perkembangan sosial media, sangat tidak mungkin jika ada salah satu capres-cawapres yang melakukan Sholat jumat di masjid-masjid, sosmed tidak akan ramai dengan hasil foto baik suasana ataupun foto bersama masyarakat dengan capres tersebut, walaupun bukan pilihannya, karena hal sangat langka berfoto dengan capres di ruang publik, diluar kegiatan kampanye.

Namun, tetap saja, selama ini tidak ada hal-hal yang terjadi di sosial media terkait foto-foto Prabowo sedang jumatan (sebutan untuk ibadah sholat jumat), maupun masyarakat yang berfoto dengan Prabowo saat bubaran Sholat Jumat. Hal yang bertolak belakang dengan hari Jumat yang dilakukan Jokowi, jika tidak sedang melakukan Sholat Jumat diluar istana, pasti sosial media akan ramai dengan foto-foto masyarakat yang menyapa ataupun foto bersama dengan capres urutan no 01 ini.

====

twitter/@mcaops
twitter/@mcaops
Jumat minggu lalu, Ustadz Sambo yang mengaku sebagai "guru ngaji" Prabowo selama ini, emmposting foto kebersamaan dirinya dengan Prabowo sedang melakukan sholat jumat.

Ia mengatakan, bahwa ia sudah kehilangan kesabarannya karena melihat selama ini Prabowo difitnah tidak pernah melakukan Sholat jumat. Ia sendiri dalam fotonya mengatakan bahwa ia mengambil fotonya secara sembunyi-sembunyi karena Prabowo tidak ingin diekspose soal ibadahanya kepada publik.

facebook.com/tuti alawiyah
facebook.com/tuti alawiyah
Namun sayang, tidak berselang lama, muncul sanggahan dari beberapa orang, yang mengatakan foto tadi bukan kegiatan sholat jumat, namun acara lain yang memang posisinya duduk di lantai, dan bukan di dalam masjid. Beberapa bukti fotopun diunggak di sosial media untuk meperkuat bahwa statement dan bukti foto yang diunggah Ust Sambo adalah kebohongan.

51436221-2231411483616891-5030214930561761280-n-5c644f35aeebe103d1626309.jpg
51436221-2231411483616891-5030214930561761280-n-5c644f35aeebe103d1626309.jpg
Tapi alhamdulillah, kali ini sepertinya Prabowo akan membuka diri mengenai keislamannya, seperti halnya Jokowi.
Beredar sebuah poster di sosial media, yang mengajak untuk hadir menyemarakkan Shalat jumat bersama Prabowo di Masjid Kauman Semarang hari Jumat ini, 15 Februari 2019.

Tinggal kita tunggu saja apakah perhelatan ini jadi atau tidak, dan semoga tagar #PrabowoJumatanDimana hilang, serta isu-isu yang bersifat personal tidak lagi dijadikan "alat" dalam berkampanye kedepannya.

***

sumber satu 
sumber dua 
sumber tiga 
sumber empat 
sumber lima 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun