Entah benar atau tidak, namun hari baru menginjak Rabu, tapi sebuah pesan poster yang tersebar di media digital, sepertinya akan menumbangkan tagar yang beberapa bulan ini sedang hype dan menjadi trending topic, baik di twitter maupun media sosial lainnya seperti facebook.
Bagaimana tidak, selain banyak meme yang beredar terkait tagar ini, memang sang objek yang dikaitkan dengan tagar inipun bak hilang ditelan bumi setiap menginjak hari jumat. Sehingga netizen semakin bergeser minggu, semakin penasaran dengan ketiadaan respon, maupun ketiadaan penampakan dari objek yang dicari, Prabowo Subianto sang Calon Presiden 2019-2024.
====
Sejak jelang 2014, isu agama memang sepertinya dijadikan salah satu "senjata" dalam kancah pilpres saat itu. Ketika kubu lawan saat itu Jokowi - JK, yang sibuk mengedepankan hasil yang sudah dilakukan selama menjabat di kota Solo selama menjadi walikota, dan JK dengan strategi-strategi pembangunannya...saat itu justru beredar isu soal status Jokowi yang tidak jelas apa agama yang dianut, isu mengenai keterlibatan keluarganya dalam PKI (organisasi terlarang di Indonesia yang berbasis Komunis), dll. Sampai-sampai terbit sebuah tabloid dengan judul "OBOR RAKYAT" yang merangkum itu semua menjadi sebuah tabloid yang mudah didapat dan dibaca oleh masyarakat luas.
Walaupun kemudian, para pengasuh tabloid inipun harus menginap di hotel Prodeo untuk mempertanggungjawabkan atas keseluruhan isi tabloid tadi. Karena isinya tidak bisa dipertanggung jawabkan, kedua Pemrednya terbukti melakukan pidana penistaan dengan tulisan terhadap Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014 melanggar Pasal 310 ayat (2) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Termasuk kemudian La Nyalla, mengakui juga bahwa ialah yang pertama kali mencetuskan ide bahwa Jokowi adalah keturunan PKI, demi menjatuhkan suara pada pemilu 2014 lalu.
Pemerintahan yang dipimpin Jokowi-Jusuf Kalla yang hari demi harinya penuh diisi oleh pekerjaan membangun negara demi Rakyat dan Negara, terus saja dibayangi oleh isu-isu yang "itu-itu saja".
====
Jokowi membuka dan menjawab semua tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya secara langsung. Mengenai isu agama, PKI, keluarga, dan banyak hal lain yang selama ini menjadi olok-olokan kubu seberang kepada dirinya dan pendukung-pendukungnya.
Sehingga, pada akhirnya olok-olok tadipun hilang tak berbekas. Dan tinggal kenyataan yang harus dihadapi kubu dan pendukung Prabowo, ketika kali ini Jokowi justru secara tegas menggandeng Ulama, dan menjadikan agama sebagai salah satu target pembangunan didalam visi misi kedepannya bila kembali terpilih menjadi Presiden masa bakti 2019-2024.
====
Pola pembangunan SDM yang dulu dicanangkan di 2014 yang terpaksa harus dirubah, menjadi lebih fokus ke pembangunan infrastruktur karena keterbatasan waktu mendekati Demographic Explotion usia produktif, serta pasar bebas, akhirnya akan menjadi fokus dalam pembangunan era kedepan seiring dengan ditanamkannya kembali moral berbasis religi.
Namun memang sayangnya, petimbangan tadi sepertinya menjadi bumerang bagi kubu Prabowo yang sudah jauh lebh dulu "memainkan" isu agama di tahun 2014.
====
Baik Prabowo dan Sandiaga Uno, yang memang muslim, beberapa kali agak "terpeleset" baik dalam perkataan maupun melakukan hal-hal yang merupakan bentuk peribadahan.
Hal inilah yang makin memicu pendukung Jokowi yang ingin mempertegas "keislaman" pasangan capres tadi. Mengingat, Jokowi yang selama ini digadang-gadang tidak jelas status agamanya, dan kestabilan ibadahnya, justru sejak pemilihan Gubernur DKI malah menunjukkan bahwa ia sering melakukan Sholat bersama para pendukungnya bahkan menjadi imam, Berangkat Umroh, serta menerima tantangan membaca kitab suci al Quran yang tantangannya itu dilayangkan dari Ikatan Da'i Aceh, yang meminta kedua pasang calon presiden Ri ini harus bisa menunjukkan kepada publik bahwa mereka mampu membaca Al Quran surat Al Fatihah dan beberapa surat pendek, agar lebih meyakinkan dalam kadar keislamannya.
Akibatnya, pendukung Jokowipun mengalihkan permintaan imam Sholat dan Membaca Al Qoran tadi menjadi ke rutinitas ibadah yang menjadi kewajiban ummat muslim laki-laki, yakni Sholat Jum'at. Tagar #PrabowoJumatanDimana mencuat setiap hari jumat, karena toh di hari jumat wajar siapapun jadi makmum bukan imam sholat. Dan dalam masa pilpres kali ini, serta perkembangan sosial media, sangat tidak mungkin jika ada salah satu capres-cawapres yang melakukan Sholat jumat di masjid-masjid, sosmed tidak akan ramai dengan hasil foto baik suasana ataupun foto bersama masyarakat dengan capres tersebut, walaupun bukan pilihannya, karena hal sangat langka berfoto dengan capres di ruang publik, diluar kegiatan kampanye.
Namun, tetap saja, selama ini tidak ada hal-hal yang terjadi di sosial media terkait foto-foto Prabowo sedang jumatan (sebutan untuk ibadah sholat jumat), maupun masyarakat yang berfoto dengan Prabowo saat bubaran Sholat Jumat. Hal yang bertolak belakang dengan hari Jumat yang dilakukan Jokowi, jika tidak sedang melakukan Sholat Jumat diluar istana, pasti sosial media akan ramai dengan foto-foto masyarakat yang menyapa ataupun foto bersama dengan capres urutan no 01 ini.
====
Ia mengatakan, bahwa ia sudah kehilangan kesabarannya karena melihat selama ini Prabowo difitnah tidak pernah melakukan Sholat jumat. Ia sendiri dalam fotonya mengatakan bahwa ia mengambil fotonya secara sembunyi-sembunyi karena Prabowo tidak ingin diekspose soal ibadahanya kepada publik.
Beredar sebuah poster di sosial media, yang mengajak untuk hadir menyemarakkan Shalat jumat bersama Prabowo di Masjid Kauman Semarang hari Jumat ini, 15 Februari 2019.
Tinggal kita tunggu saja apakah perhelatan ini jadi atau tidak, dan semoga tagar #PrabowoJumatanDimana hilang, serta isu-isu yang bersifat personal tidak lagi dijadikan "alat" dalam berkampanye kedepannya.
***
sumber satuÂ
sumber duaÂ
sumber tigaÂ
sumber empatÂ
sumber limaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H