Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Deklarasi Alumni Trisakti, Tak akan Khianati Reformasi

10 Februari 2019   08:20 Diperbarui: 10 Februari 2019   11:31 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

====

Kini, ketika 15 tahun yang lalu sosok itu mulai muncul ke permukaan dan kemudian terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Kami Alumni Trisakti, mendukung penuh dengan suara bulat, bersama dengan barisan kawan-kawan seperjuangan dahulu untuk mendukung kembali beliau untuk jabatan yang sama periode 2019-2024.

Joko Widodo, seorang pengusaha Furniture yang lahir dari kalangan warga negara biasa, punya kemampuan dan kemauan keras untuk mengabdikan dirinya bagi rakyatnya. Perjuangan sebagai Walikota Solo, Gubernur DKI, menjadi dasar penilaian para kaum Intelektual dari berbagai kampus di Indonesia untuk menitipkan kembali bangsa ini untuk dibawa ke arah yang lebih maju di era Milenial kedepan.

Dokpri
Dokpri
Joko Widodo, kami anggap sebagai pembawa arah terang bagi kejelasan tragedi 12 Mei 1998 dan kasus pelanggaran HAM lainnya, dimana di Trisakti sendiri ; 4 orang kawan kami tewas tertebus peluru tajam dari senjata aparat yang diarahkan ke dalam kampus saat unjuk rasa kami menuju gedung MPR/DPR dihentikan di depan Kantor Walikota Jakarta Barat saat itu.

Joko Widodo, kami anggap pejuang HAM untuk menuntaskan kasus gelap kerusuhan Mei 98. Sebuah tragedi yang sebetulnya tidak harus terjadi ditengah keramahan dan religius masyarakat Indonesia.

Joko Widodo, kami anggap sebagai pembela keadilan bagi setiap rakyat di penjuru pulau. Adil dalam membuat rakyat merasakan 1 Indonesia yang sama, baik dalam pemerataan fasilitas pembangunan, harga barang, bahkan merekapun bisa bersua langsung dengan sang Presiden bukan hanya sebatas di layar televisi.

Joko Widodo, kami anggap pengangkat harkat dan martabat bangsa. Perbatasan-perbatasan wilayah yang diperbaiki tidak kalah dengan milik negara tetangga, perundingan-perundingan dan perjanjian yang tegas dengan negara lain, serta keaktifan di ruang-ruang organisasi internasional, membuat Indonesia makin dikenal sebagai negara berdaulat.

Arsip Kompas
Arsip Kompas
Joko Widodo, kami anggap sebagai penerus cita-cita bangsa. Tidak peduli melihat proyek dari pemerintahan manapun, baik sekubu atau lawan politik, semua proyek yang tidak berjalan dan berdampak besar untuk rakyat, langsung diselesaikan. Tidak seperti pemimpin-pemimpin sebelumnya, yang harus memiliki "proyek identitas" namun di tangan jokowi semua proyek pembangunan habis dilibas dikerjakan hingga selesai dan berfungsi guna bagi masyarakat luas.

Joko Widodo, kami anggap penuntas persoalan. Banyaknya PR pemerintahan, didiskusikan dengan matang bersama para pembantu Presiden dengan baik. Permasalahan-permaslaahan tuntas atau berhasil diminimalisir dampak negatifnya di masyarakat.

Joko Widodo, kami anggap sebagai ikon bangsa. Segala sesuatu yang lahir dari rakyat sebagai bentuk produk nasional, dengan bangga ia gunakan dalam kehidupan kesehariannya. Baju, makanan, sampai tukang cukur rambut pun dengan sukarela ia turut andil dengan menggunakan agar dicontoh rakyatnya untuk cinta dan suka dengan produk buatan dalam negerinya sendiri. Tidak melulu harus dengan mereka internasional lain yang didalamnya akan bedampak pada devisa negara.

Joko Widodo, kami anggap contoh keluarga bangsa. Ia hidup dengan penuh kesederhanaan, apa adanya, hidup sebagai keluarga Indonesia seutuhnya. Keluarga yang hidup dari NOL, tidak memanfaatkan posisi dan kekuasaaan, sebuah nilai hidup yang sangat bernilai bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun