Senang sekali ketika beberapa waktu lalu, di Kalijodo - lokasi kontroversi yang dekat sekali dengan tempat tinggal kami akan diberi "pajangan" baru, yakni beberapa segmen Tembok Berlin yang asli.
![Dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/06/4213033825-59d721ff13d60a37b450a0e2.jpg?t=o&v=770)
====
Berlin, ibukota Jerman setelah sebelumnya di kota Bonn, memiliki penduduk 3,5 juta jiwa. Berlin sebagai ibukota, tidak jauh berbeda kekompleks-an aktifitas warganya layaknya Jakarta - ibukota Republik Indonesia. Aktifitas warganya saat mulai jam kerja, jam istirahat kerja, dan pulang kerja, memiliki keunikan sendiri, berbeda dengan kota-kota lain baik di dalam negerinya, maupun di negara lain. Jika di kota lain sebagian besar warganya sibuk memanaskan kendaraan untuk pergi ke tempat aktifitas, di Berlin warganya sibuk memeriksa jadwal transportasi umum lewat website, ataupun aplikasi henponnya karena kebanyakan warga Berlin menggnakan moda transportasi umum untuk memeriksa jadwal-jadwal tadi sangat update, dan berpengaruh ke tepat tidaknya warga tadi akan sampai di lokasi tujuan....selain tentunya di tengah perjalanan, mereka akan memenuhi cafe-cafe dan toko roti saat menuju halte bis, atau U-Bahn dan S-Bahn terdekat untuk sarapan.
Kembali ke Tembok Berlin...
Hari ke 4 saya menginjakkan kaki di Berlin, saya diajak kawan-kawan yang sudah lebih lama di Berlin untuk City Tour, yang salah satunya adalah mengunjungi lokasi sisa tembok Berlin yang dijadikan Outdoor Musem sepanjang 1 km. Persis diseberang OstBahnhof, Stasiun kereta Utama wilayah Timur kota Berlin.
![Dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/06/paris-tour-de-deutschland-490-jpg-59d722158a635f6eaf24f3b2.jpg?t=o&v=770)
Tembok yang menjadi simbol "kesedihan" rakyat Jerman ini, dicoret-coret dengan grafiti yang melambangkan kesedihan, perlawanan dan kekangenan rakyat Jerman terhadap sanak keluarganya yang terpisah, serta keinginan mereka untuk kembali bersatu, jauh dr "penjajahan" pihak asing atas tanah mereka sejak keruntuhan NAZI saat itu. Bisa dilihat dari sisa2 tembok Berlin di dekat Postdamer Platz-Sony Center, di dekat Brandenburger Tor yang menjadi lokasi penempatan tembok Berlin selain museum outdoor tadi.
![Dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/06/paris-tour-de-deutschland-671-jpg-59d7222f11962619e6714c02.jpg?t=o&v=770)
Saya pun sejujurnya tekaget-kaget ketika melihat release berita soal sumbangan 4 segmen tembok Berlin dari salah satu seniman Teguh Ostenrik kita seharga Milyaran rupiah tadi. Ternyata beliau menyimpan bongkahan tembok tadi selama ini.Â
![Dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/08/img-0282-jpg-59d9a2f9a1a50a0a974576b2.jpg?t=o&v=770)
![Dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/06/paris-tour-de-deutschland-781-jpg-59d722bfb1eb10297f2b03f3.jpg?t=o&v=770)
![Dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/06/teaserbox-11957602-59d722e0b1eb102d350fccd2.jpg?t=o&v=770)
![Dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/08/img-0291-jpg-59d9a2704f4edb58342660f2.jpg?t=o&v=770)
Hampir setiap 2 minggu sekali kami sekeluarga melepas waktu pagi kami di hari sabtu atau minggu untuk bersepeda, lari kecil, sekaligus menikmati kuliner yang tersaji rapi di lapak khusus yang disediakan, atau jika tidak terlalu padat jadwal, kami teruskan untuk naik Bis Tingkat Wisata gratis menuju ke arah Kota Tua lalu lanjut ke beberapa lokasi wisata lainnya dengan berpindah Bis Tingkat yang juga gratis.
Tembok ini sendiri posisinya berada di sayap kiri RPTRA. Jadi ketika kita baru turun dari atas tangga gerbang masuk Kalijodo, tembok ini langsung bisa terlihat, tepat berada di depan lokasi tembok Grafitty yang disediakan untuk warga yang ingin berkontribusi bagi taman dalam bentuk corat coret gambar atau tulisan.
![img-0276a-jpg-59d9b2737a70f142b04917e3.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/08/img-0276a-jpg-59d9b2737a70f142b04917e3.jpg?t=o&v=770)
![img-0278a-jpg-59d9b3d143322f6101250d12.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/08/img-0278a-jpg-59d9b3d143322f6101250d12.jpg?t=o&v=770)
![img-0287-jpg-59d9a29379c3b12c3047bff2.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/08/img-0287-jpg-59d9a29379c3b12c3047bff2.jpg?t=o&v=770)
Terima Kasih pak #Djarot
 Â
Terima kasih koh #Ahok #BTP #BasukiTjahayaPurnama
 Â
Terima Kasih #Jokowi#JokoWidodo
 Â
#JakartaKeren terwujud dengan cepat
 Â
Semoga pemerintahan berikutnya tidak kalah hebat juga
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI