Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sir Thomas Stamford Raffles, si Jenius Penjelajah yang Mendirikan Singapura Modern

6 Juli 2024   21:58 Diperbarui: 6 Juli 2024   22:53 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://bobobox.com/blog/rusa-istana-bogor/

Sir Thomas Stamford Raffles: Si Jenius Penjelajah yang Mendirikan Singapura Modern

Masa Kecil yang Membangkitkan Semangat Penjelajahan

Sir Thomas Stamford Raffles lahir pada tanggal 6 Juli 1781 di kapal Ann, yang saat itu berlabuh di pelabuhan laut kecil, Port Morant, Jamaika. 

Ayahnya, Benjamin Raffles, adalah seorang kapten kapal yang kerap berlayar ke berbagai belahan dunia. Sejak kecil, Raffles telah terbiasa dengan cerita-cerita petualangan dan penjelajahan yang menumbuhkan rasa ingin tahunya terhadap dunia yang luas.

Meskipun ia berasal dari keluarga sederhana, dengan ayahnya yang bekerja sebagai kapten kapal dan sering absen, Raffles muda menunjukkan kecerdasan dan semangat belajar yang luar biasa. Setelah kehilangan ayahnya pada usia dini, keluarganya pindah ke Inggris dan menetap di London. Di sana, Raffles bersekolah dengan biaya seadanya, namun bakat dan kerja kerasnya membawanya meraih prestasi akademik yang gemilang.

Karier Awal: Dari Pegawai Biasa Menjadi Pemimpin Hebat

Pada usia 14 tahun, Raffles bergabung dengan British East India Company sebagai pegawai muda. Dedikasi dan ketekunannya segera membawanya ke berbagai posisi penting. Pada tahun 1805, ia dikirim ke Penang, Malaysia, untuk mengembangkan keterampilannya dalam administrasi dan bahasa lokal. Kemampuan Raffles untuk memahami budaya lokal dan kepiawaiannya dalam diplomasi membuatnya menjadi tokoh yang disegani.

Menaklukkan Nusantara: Kisah Epik di Jawa

Salah satu pencapaian terbesar Raffles adalah saat ia menjabat sebagai Letnan Gubernur Jawa pada tahun 1811, setelah Inggris merebut pulau tersebut dari tangan Belanda. Selama masa jabatannya, Raffles melakukan berbagai reformasi yang signifikan. Ia memperkenalkan sistem administrasi baru, membangun infrastruktur, dan menghapuskan beberapa praktik yang dianggapnya tidak adil, seperti kerja paksa. Raffles juga dikenal karena upayanya dalam melestarikan budaya Jawa, termasuk mendokumentasikan Candi Borobudur dan mendirikan Kebun Raya Bogor.

Penemuan dan Warisan: Dari Bunga Rafflesia Hingga Singapura

Raffles tidak hanya dikenal sebagai administrator dan reformis, tetapi juga sebagai penjelajah dan ilmuwan. Ia tertarik pada flora dan fauna Nusantara, yang membawanya pada penemuan bunga raksasa Rafflesia arnoldii. Pada tahun 1819, Raffles mendirikan koloni perdagangan di Singapura, yang kemudian berkembang menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di dunia. Pengaruhnya dalam pengembangan Singapura menjadikannya salah satu tokoh paling dihormati dalam sejarah kota tersebut.

Hal-hal Menarik Tentang Raffles

  1. Seorang Poliglot: Raffles menguasai beberapa bahasa, termasuk Melayu, Jawa, dan Latin. Kemampuannya ini mempermudah interaksinya dengan penduduk lokal dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang dihormati.

  2. Penemu Spesies Baru: Raffles juga dikenal sebagai naturalis. Ia menemukan dan mendokumentasikan beberapa spesies baru flora dan fauna, salah satunya adalah Rafflesia arnoldii, bunga terbesar di dunia.

  3. Kolektor Seni dan Budaya: Raffles adalah kolektor artefak seni dan budaya yang antusias. Banyak koleksinya kemudian disumbangkan ke British Museum dan Royal Asiatic Society, memberikan kontribusi besar terhadap pengetahuan Eropa tentang Asia Tenggara.

Jasa-jasa Besar Raffles

Sir Thomas Stamford Raffles tidak hanya dikenal sebagai seorang pemimpin dan penjelajah, tetapi juga sebagai seorang humanis dan visioner. Reformasi yang dilakukannya di Jawa, kontribusi ilmiahnya, serta pendirian Singapura, semuanya menunjukkan dedikasinya dalam membangun dan memperbaiki kehidupan masyarakat.

Raffles meninggal pada 5 Juli 1826 di usia 45 tahun, tetapi warisannya tetap abadi. Ia dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Asia Tenggara dan sebagai pahlawan yang membentuk masa depan kawasan ini.

Dengan cerita hidup yang penuh petualangan dan jasa-jasa yang luar biasa, Sir Thomas Stamford Raffles layak dikenang sebagai sosok yang mengubah sejarah dan masa depan Asia Tenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun