Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Itu Suci: Mungkinkah? Mengungkap Kontroversi di Balik Pernyataan Sabam Sirait

28 Juni 2024   14:02 Diperbarui: 28 Juni 2024   14:04 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mediaindonesia.com/weekend/443426/merindukan-politik-suci-sabam-sirait

Politik itu Suci: Mungkinkah? Mengungkap Kontroversi di Balik Pernyataan Sabam Sirait

Politik sering kali dipandang dengan skeptisisme dan kecurigaan, terutama dalam era modern di mana berita korupsi dan skandal politik seakan menjadi makanan sehari-hari. Namun, dalam bukunya yang berjudul "Politik itu Suci", Sabam Sirait menawarkan perspektif yang berani dan kontroversial, menantang kita untuk melihat politik dari sudut pandang yang berbeda. Tapi, mungkinkah politik benar-benar suci? Mari kita bahas dengan alasan-alasan dan pendapat para ahli.

1. Definisi Politik yang Suci Menurut Sabam Sirait

Sabam Sirait memulai dengan argumen bahwa politik adalah alat untuk mencapai kesejahteraan bersama dan memajukan masyarakat. Ia menekankan bahwa dalam hakikatnya, politik bertujuan untuk melayani rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Jika dijalankan dengan integritas dan moralitas tinggi, politik bisa menjadi sarana yang suci untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan.

2. Pandangan Para Ahli: Politik sebagai Seni dan Etika

Beberapa ahli filsafat politik mendukung pandangan Sabam Sirait dengan berbagai alasan:

  • Aristoteles dalam bukunya Politics menyatakan bahwa politik adalah seni tertinggi yang bertujuan untuk mencapai kebaikan tertinggi. Menurutnya, politik adalah alat untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

  • Immanuel Kant dalam Perpetual Peace: A Philosophical Sketch mengusulkan bahwa politik harus didasarkan pada prinsip moral universal. Bagi Kant, politik yang sejati harus mengutamakan moralitas dan etika.

3. Kritik dan Skeptisisme: Realitas Praktik Politik

Namun, tidak semua setuju dengan pandangan idealis ini. Kritik datang dari berbagai pihak yang menyoroti praktik politik yang kerap kali jauh dari kesucian:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun