Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Roti Buaya: Simbol Kesetiaan dalam Tradisi Perkawinan Betawi

21 Juni 2024   17:00 Diperbarui: 21 Juni 2024   17:07 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
senibudayabetawi.com

Roti Buaya: Simbol Kesetiaan dalam Tradisi Perkawinan Betawi


Asal Usul Roti Buaya

Roti Buaya adalah salah satu makanan khas Betawi yang unik dan sarat makna budaya. Makanan ini memiliki bentuk yang menyerupai buaya dan biasanya hadir dalam acara perkawinan adat Betawi. Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama dan memiliki makna mendalam bagi masyarakat Betawi.

Sejarah Roti Buaya

Sejarah roti buaya bisa ditelusuri kembali ke masa kolonial Belanda. Pada awalnya, roti bukanlah makanan pokok masyarakat Betawi. Namun, seiring dengan pengaruh budaya Eropa, roti mulai diperkenalkan dan diadaptasi menjadi bagian dari tradisi lokal. Roti buaya sendiri dipercaya mulai dikenal pada abad ke-19 dan 20 sebagai simbol kesetiaan dan kemapanan dalam perkawinan.

Filosofi dan Makna Roti Buaya

Roti buaya memiliki filosofi yang mendalam dalam budaya Betawi. Buaya adalah hewan yang dikenal setia terhadap pasangannya. Oleh karena itu, roti yang berbentuk buaya ini dijadikan simbol kesetiaan dalam perkawinan. Harapannya, pasangan yang menikah akan selalu setia satu sama lain, seperti halnya buaya yang setia pada pasangannya. 

Selain itu, buaya juga dianggap sebagai simbol kekuatan dan kemapanan, sehingga roti ini juga melambangkan harapan agar pasangan yang menikah bisa hidup makmur dan sejahtera.

Proses Pembuatan Roti Buaya

Membuat roti buaya tidaklah mudah. Prosesnya memerlukan keahlian khusus untuk membentuk adonan menjadi buaya yang sempurna. Biasanya, roti ini dibuat dari adonan roti manis dengan tambahan bahan-bahan seperti telur, gula, dan margarin. Setelah adonan dibentuk, roti kemudian dipanggang hingga matang dan berwarna keemasan. Keunikan bentuk dan rasa manis dari roti ini menjadikannya istimewa di mata masyarakat Betawi.

Tradisi dan Penggunaan Roti Buaya dalam Perkawinan

Dalam upacara perkawinan adat Betawi, roti buaya biasanya dibawa oleh pihak mempelai pria sebagai bagian dari seserahan. Roti ini kemudian diberikan kepada mempelai wanita sebagai simbol janji setia dan harapan untuk kehidupan perkawinan yang langgeng. Biasanya, roti buaya hadir sepasang, melambangkan kedua mempelai yang akan memulai kehidupan baru bersama.

Hal-Hal Menarik tentang Roti Buaya

  1. Simbol Keabadian: Selain kesetiaan, roti buaya juga melambangkan keabadian karena buaya dianggap sebagai hewan yang panjang umur.
  2. Kreasi Modern: Saat ini, banyak pembuat roti yang berkreasi dengan roti buaya, seperti menambahkan hiasan warna-warni atau membuatnya dalam berbagai ukuran.
  3. Warisan Budaya: Roti buaya adalah salah satu warisan budaya yang terus dijaga oleh masyarakat Betawi. Setiap detail dalam pembuatan dan penggunaannya mengandung nilai-nilai budaya yang kaya.
  4. Pameran Budaya: Dalam berbagai acara kebudayaan Betawi, roti buaya sering dijadikan salah satu ikon yang dipamerkan untuk memperkenalkan budaya Betawi kepada generasi muda dan wisatawan.

Roti buaya bukan sekadar makanan, melainkan simbol budaya yang kaya akan makna dan tradisi. Dalam setiap gigitan roti ini, tersimpan harapan, kesetiaan, dan kemapanan yang diinginkan oleh setiap pasangan yang menikah. Melalui roti buaya, kita dapat merasakan keindahan dan kedalaman budaya Betawi yang selalu menghargai dan memelihara tradisi leluhur.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun