Tradisi dan Penggunaan Roti Buaya dalam Perkawinan
Dalam upacara perkawinan adat Betawi, roti buaya biasanya dibawa oleh pihak mempelai pria sebagai bagian dari seserahan. Roti ini kemudian diberikan kepada mempelai wanita sebagai simbol janji setia dan harapan untuk kehidupan perkawinan yang langgeng. Biasanya, roti buaya hadir sepasang, melambangkan kedua mempelai yang akan memulai kehidupan baru bersama.
Hal-Hal Menarik tentang Roti Buaya
- Simbol Keabadian: Selain kesetiaan, roti buaya juga melambangkan keabadian karena buaya dianggap sebagai hewan yang panjang umur.
- Kreasi Modern: Saat ini, banyak pembuat roti yang berkreasi dengan roti buaya, seperti menambahkan hiasan warna-warni atau membuatnya dalam berbagai ukuran.
- Warisan Budaya: Roti buaya adalah salah satu warisan budaya yang terus dijaga oleh masyarakat Betawi. Setiap detail dalam pembuatan dan penggunaannya mengandung nilai-nilai budaya yang kaya.
- Pameran Budaya: Dalam berbagai acara kebudayaan Betawi, roti buaya sering dijadikan salah satu ikon yang dipamerkan untuk memperkenalkan budaya Betawi kepada generasi muda dan wisatawan.
Roti buaya bukan sekadar makanan, melainkan simbol budaya yang kaya akan makna dan tradisi. Dalam setiap gigitan roti ini, tersimpan harapan, kesetiaan, dan kemapanan yang diinginkan oleh setiap pasangan yang menikah. Melalui roti buaya, kita dapat merasakan keindahan dan kedalaman budaya Betawi yang selalu menghargai dan memelihara tradisi leluhur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI