Mengungkap Dua Sisi Kebayoran: Kebayoran Lama vs Kebayoran Baru
Asal Usul dan Sejarah Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru
Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru adalah dua wilayah di Jakarta Selatan yang memiliki sejarah panjang dan menarik. Meskipun berdekatan, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dan menawarkan daya tarik yang unik.
Kebayoran Lama: Sejarah yang Membentang dari Masa Kolonial
Kebayoran Lama, sebagaimana namanya, merupakan bagian yang lebih tua dari wilayah Kebayoran. Nama "Kebayoran" sendiri berasal dari kata "kabayuran," yang merujuk pada tempat penyimpanan bayur (sejenis kayu yang digunakan untuk membuat rumah panggung). Kebayoran Lama dulunya adalah kawasan agraris dengan banyak kebun dan ladang.
Pada masa penjajahan Belanda, Kebayoran Lama menjadi salah satu area penting karena lokasinya yang strategis. Pada era 1940-an, daerah ini mulai berkembang pesat seiring dengan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah kolonial. Salah satu landmark bersejarah di Kebayoran Lama adalah Pasar Kebayoran Lama, yang masih aktif hingga kini dan menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat setempat.
Kebayoran Baru: Manifestasi Modernisasi Pasca-Kemerdekaan
Kebayoran Baru dibangun pada tahun 1950-an sebagai bagian dari rencana modernisasi kota Jakarta. Kawasan ini dirancang sebagai salah satu kota satelit pertama di Indonesia dengan tata ruang yang lebih terencana dibandingkan dengan Kebayoran Lama. Kebayoran Baru adalah perwujudan visi modernitas, dengan jalan-jalan yang lebih luas, sistem drainase yang lebih baik, dan penataan yang lebih rapi.
Salah satu proyek besar yang menjadi ikon Kebayoran Baru adalah Blok M, yang terkenal sebagai pusat perbelanjaan dan hiburan. Kawasan ini juga dikenal dengan perumahan elitnya yang menampung banyak pejabat tinggi dan kalangan ekonomi atas pada masa itu.
Daya Tarik Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru
Kebayoran Lama: Keaslian dan Kearifan Lokal
Kebayoran Lama menawarkan pengalaman yang lebih otentik dengan sentuhan kearifan lokal. Pasar Kebayoran Lama adalah destinasi yang menarik untuk merasakan suasana pasar tradisional. Selain itu, terdapat berbagai warung makan dan tempat kuliner yang menawarkan masakan khas Betawi dan Nusantara. Di sini, pengunjung bisa merasakan kehangatan interaksi sosial masyarakat setempat yang masih kental dengan budaya gotong royong.
Kebayoran Baru: Pusat Modernitas dan Gaya Hidup
Di sisi lain, Kebayoran Baru menawarkan nuansa yang lebih modern dan kosmopolitan. Blok M Square adalah salah satu tempat favorit bagi mereka yang ingin berbelanja atau mencari hiburan. Kawasan ini juga dipenuhi dengan kafe, restoran, dan pusat hiburan malam yang menjadi magnet bagi kaum muda dan ekspatriat. Selain itu, Kebayoran Baru memiliki berbagai fasilitas modern seperti taman kota, pusat kesehatan, dan sekolah internasional.
Dua Kawasan melengkapi wajah Jakarta SelatanÂ
Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru, meskipun berdekatan, menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para pengunjungnya. Kebayoran Lama dengan sejarah panjangnya memberikan nuansa tradisional dan lokal yang kental, sementara Kebayoran Baru mencerminkan modernitas dan kemajuan yang dinamis. Kedua kawasan ini melengkapi wajah Jakarta Selatan, menjadikannya destinasi yang kaya akan sejarah dan budaya serta beragam pilihan gaya hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI