Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lebak Bulus: Dari Rawa-Rawa Menjadi Kawasan Perkotaan Modern

13 Juni 2024   18:09 Diperbarui: 15 Juni 2024   23:35 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jakartatravelguide.com


Modernisasi dan Pembangunan Infrastruktur

Salah satu tonggak penting dalam modernisasi Lebak Bulus adalah pembangunan infrastruktur transportasi yang masif. Stasiun MRT Lebak Bulus, yang mulai beroperasi pada tahun 2019, menjadi salah satu simbol utama transformasi kawasan ini. Dengan adanya MRT, Lebak Bulus kini menjadi salah satu pusat transportasi penting yang menghubungkan berbagai daerah di Jakarta.

Lebak Bulus Hari Ini

Saat ini, Lebak Bulus dikenal sebagai salah satu pusat aktivitas bisnis dan perdagangan di Jakarta Selatan. Gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan modern, serta fasilitas rekreasi dan olahraga menjadikan kawasan ini semakin diminati. Namun, di balik modernisasi yang pesat, sejarah dan asal-usul Lebak Bulus sebagai daerah rawa dengan populasi bulus tetap menjadi bagian penting dari identitas kawasan ini.

Menjaga Warisan Sejarah

Walaupun telah berubah menjadi kawasan urban yang maju, penting untuk tetap mengingat dan menghargai sejarah Lebak Bulus. Upaya untuk menjaga warisan budaya dan alam, termasuk melalui pendidikan dan pelestarian lingkungan, dapat membantu generasi mendatang memahami dan menghargai asal-usul daerah tempat mereka tinggal.

Penutup

Lebak Bulus adalah contoh nyata bagaimana sebuah daerah dapat bertransformasi dari rawa yang penuh dengan satwa liar menjadi kawasan perkotaan yang modern dan maju. Sejarahnya yang kaya memberikan warna tersendiri bagi kawasan ini, menjadikannya lebih dari sekadar pusat perdagangan dan transportasi, tetapi juga sebagai bagian penting dari sejarah Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun