Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal Usul Duit: Sejarah dan Evolusi

31 Mei 2024   12:39 Diperbarui: 31 Mei 2024   12:45 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.acsearch.info/search.html?similar=389642

- Adaptasi Modern

Di era modern, istilah "duit" juga mengalami adaptasi. Dengan berkembangnya teknologi dan munculnya istilah-istilah baru dalam dunia keuangan, "duit" tetap relevan dan digunakan. Misalnya, dalam konteks dompet digital dan pembayaran elektronik, "duit" masih sering digunakan sebagai sinonim untuk uang atau saldo.

Kesimpulan

Istilah "duit" memiliki sejarah panjang yang berakar dari penggunaan koin logam di Belanda dan wilayah sekitarnya. Melalui VOC, istilah ini diperkenalkan ke Nusantara dan diadopsi oleh penduduk lokal sebagai sebutan umum untuk uang. Meski zaman telah berubah dan mata uang telah berevolusi, istilah "duit" tetap bertahan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kosakata kita. Keberlanjutannya dalam bahasa sehari-hari menunjukkan bagaimana elemen sejarah dan budaya dapat bertahan dan berkembang seiring waktu.

Dengan memahami asal-usul istilah "duit", kita mendapatkan wawasan tentang bagaimana sejarah kolonial dan perdagangan internasional telah membentuk budaya dan bahasa kita saat ini. Ini juga mengingatkan kita akan pentingnya memahami dan menghargai warisan sejarah yang mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

Referensi

  1. VOC. (n.d.). "Sejarah Uang Koin Duit di Nusantara." Arsip Nasional Republik Indonesia.
  2. Kaplan, R. S., & Mikes, A. (2012). "Managing Risk: A New Framework." Harvard Business Review.
  3. Hubbard, D. W. (2009). "The Failure of Risk Management: Why It's Broken and How to Fix It." Wiley.
  4. "The History of Dutch Currency." (n.d.). Netherlands Numismatic Society.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun