Mohon tunggu...
Mangunsong Rully
Mangunsong Rully Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati SosPolEkBud

Pemerhati dan Penggiat Sosial Politik Ekonomi Budaya (SosPolEkBud)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal Usul Duit: Sejarah dan Evolusi

31 Mei 2024   12:39 Diperbarui: 31 Mei 2024   12:45 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, ketika menjajah Nusantara, termasuk Indonesia dan Malaysia, membawa serta sistem mata uang mereka. Salah satu mata uang yang digunakan adalah "duit". Selama masa kolonial, VOC memperkenalkan koin "duit" sebagai alat tukar di wilayah jajahannya.

Koin "duit" ini diterima dan digunakan oleh penduduk lokal dalam berbagai transaksi perdagangan. Karena sering digunakan dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, istilah "duit" diadopsi oleh penduduk setempat untuk menamai uang secara umum. Pengaruh Belanda dalam hal ini sangat kuat, mengingat dominasi mereka dalam perdagangan dan administrasi di Nusantara selama berabad-abad.

Contoh Mata Uang Logam Duit

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut ini adalah contoh mata uang logam "duit" yang digunakan selama masa kolonial:

  • Koin Duit Belanda: Biasanya terbuat dari tembaga atau perunggu, koin ini berukuran kecil dan memiliki nilai nominal yang rendah. Desainnya sering kali mencakup lambang atau simbol dari VOC.
  • Koin Duit di Nusantara: Koin yang diperkenalkan oleh VOC di Nusantara juga memiliki karakteristik serupa, dengan inskripsi dan lambang yang menunjukkan asalnya dari Belanda.

- Pengaruh Koin Duit dalam Kebudayaan

Kehadiran koin "duit" tidak hanya mempengaruhi aspek ekonomi, tetapi juga kebudayaan. Istilah "duit" menjadi bagian dari bahasa sehari-hari dan digunakan dalam berbagai ungkapan dan peribahasa. Contohnya, dalam bahasa Indonesia ada istilah "tak ada duit" yang berarti tidak memiliki uang.

Perkembangan dan Evolusi Istilah "Duit"

- Masa Kolonial

Setelah masa kolonial berakhir, istilah "duit" tetap bertahan dalam kosakata lokal. Di Indonesia dan Malaysia, "duit" masih digunakan hingga hari ini untuk merujuk kepada uang. Meskipun mata uang yang digunakan sudah berbeda, dengan Indonesia menggunakan rupiah dan Malaysia menggunakan ringgit, istilah "duit" tetap menjadi bagian integral dari bahasa sehari-hari.

- Pengaruh dalam Bahasa dan Ekspresi Sehari-Hari

Penggunaan kata "duit" juga meluas dalam berbagai ekspresi dan idiom. Di Indonesia, misalnya, ungkapan seperti "cari duit" (mencari uang) dan "duit pas-pasan" (uang yang cukup untuk kebutuhan minimum) sangat umum digunakan. Hal ini menunjukkan betapa dalamnya istilah ini tertanam dalam budaya dan bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun