PENERAPAN AKHLAK TASAWUF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Â
Kharisma ridiya ruliya putri
Mahasiswi Universitas Islam Negri Raden Mas Said Surakarta
Email : ruliyaputri9@gmail.com
Â
ABSTRAK
Tasawuf adalah salah satu cabang ilmu dalam Islam yang menekankan pada aspek spiritual dan pembersihan hati manusia. Akhlak tasawuf berkaitan dengan upaya bagaimana mendekatkan diri kepada Allah melalui pemurnian jiwa dan perilaku yang baik, sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Fokus utama dari akhlak tasawuf adalah memperbaiki hubungan manusia dengan Tuhan (hablum minallah) dan dengan sesama manusia (hablum minannas). Melalui berbagai tahapan spiritual seperti taubat, sabar, syukur, tawakkal, dan ridha, seorang sufi berusaha mencapai tingkat ma'rifat, yaitu pengenalan mendalam terhadap Allah.
Kata Kunci : Tasawuf, Akhlak, Tuhan
ABSTRACK
Sufism is a branch of knowledge in Islam that emphasizes spiritual aspects and cleansing the human heart. Sufism morals are related to efforts to get closer to Allah through purifying the soul and good behavior, in accordance with the values taught in the Al-Qur'an and Sunnah. The main focus of Sufism's morals is to improve human relationships with God (hablum minallah) and with fellow humans (hablum minannas). Through various spiritual stages such as repentance, patience, gratitude, tawakkal, and ridha, a Sufi tries to reach the level of ma'rifat, namely deep recognition of Allah.Â
Keywords: Sufism, Morals, God
Â
Â
LATAR BELAKANG
   Akhlak merupakan suatu tahapan yang ketiga dalam beragama. Tahap pertama menyatakan keimanan seorang muslim dengan mengucapkan syahadat, tahap kedua melakukan ibadah seperti shalat, zakat, puasa, membaca al-Qur'an dan berdo'a, dan tahap ketiga sebagai buah dari keimanan dan ibadah adalah akhlak. Pengertian akhlak secara bahasa akhlak berasal dari bahasa arab yaitu akhlaq bentuk jamak dari kata khuluq, yang berarti budi pekerti.
   Salah satu misi dalam agama islam sendiri adalah melakukan penyempurnaan pada akhlak manusia yang ada di muka bumi. Dengan misi tersebut manusia diharapkan menjadi makhluk yang lebih bermoral, mampu bertanggung jawab dengan segala sesuatu tindakan yang dilakukan dengan sadar. Akhlak karimah yang diajarkan dalam islam adalah orientasi yang harus dipegang oleh setiap muslim. Upaya pembentukan akhlak manusia juga selaras dengan tujuan pendidikan nasional, seperti yang tercantum dalam Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
   Peran tasawuf saat ini sangat sangatlak dibutuhkan sebagai cara untuk meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt ditengah tatangan zaman yang semakin modern. Dengan sesorang yang bersikap sesuai prinsip tasawuf maka berupaya dalam membentuk kepribadian yang berakhlak mulia, dikarenakan implementasi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt membuahkan sikap yang berakhlak mulia untuk dapat menyikapi tatangan zaman yang kian modern saat ini.
METODE
   Penelitian ini mengambil metode kualitatif deskriptif, dengan menganalisis data dari beberapa penelitian terdahulu dan juga beberapa artikel ilmiah. Setelah dikumpulkannya data -- data tersebut maka peneliti akan mengolah menjadi hasil penelitian dengan Teknik deskrptif. (Sugiyono 2022), metode penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci.
Teknik Pengumpulan Data
   Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara mengumpulkan data informasi yang relavan dan diperlukan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2020). Data yang dikumpulkan dalam penelitian akan digunakan untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah. Teknik pengumpulan data menurut (Sugiyono 2020) dapat dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, observasi, dokumentasi, dan triangulasi.
   Pada penelitian ini, peneliti mengambil Teknik pengambilan data dengan observasi, dan tinjauan Pustaka.
ObservasiÂ
   Observasi merupakan dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Sugiyono, 2022). Untuk tempat observasi sendiri dilakukan pada beberapa tempat mengaji dan Kumpulan masjid.
Â
Studi Pustaka
   Menurut (Koentjaraningrat 1983, hlm. 420) teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data bermacam-macam material yang terdapat di ruang kepustakaan, seperti koran, buku-buku, majalah, naskah, dokumen dan sebagainya yang relevan dengan penelitian.
   Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dan informasi melalui pembacaan literatur atau sumber-sumber tertulis seperti buku-buku, penelitian terdahulu, makalah, jurnal, artikel, hasil laporan dan majalah yang berkaitan dengan penelitian. Dengan teknik ini peneliti dapat mengumpukan berbagai referensi teori tentang kajian visual sebuah desain komunikasi visual, poster film, dan teori-teori lainnya yang berhubungan dengan permasalahan dan penelitian ini.
PEMBAHASAN
Definisi Tasawuf
   Menurut sejarah, orang yang pertama memakai kata sufi adalah seorang zahid atau ascetic Abu Hasyim al-Kufi di Irak (w. 150 H). Untuk mendifinisikan tasawuf,2 dapat dilihat dari dua pendekatan; pendekatan secara etimologi (bahasa) dan terminologi (istilah). Adapun secara etimologi, ada beberapa istilah :
- Ahl al-Suffah orang-orang yang ikut pindah dengan nabi dari Makkah ke Madinah, dan karena kehilangan harta, berada dalam keadaan miskin dan tidak mempunyai apa-apa. Mereka tinggal di masjid nabi dan tidur di atas bangku- bangku batu dengan memakai pelana sebagai bantal. Pelana disebut suffah. Inggrisnya sadle-cushion dan kata sofa dalam bahasa Eropa berasal dari kata suffah. Sungguhpun ahl-suffah miskin, mereka berhati baik dan mulia. Sifat tidak mementingkan keduniaan, miskin tetapi berhati baik dan mulia itulah sifat-sifat kaum sufi.
- Shaf pertama. Sebagaimana halnya dengan orang yang sembayang di shaf pertama mendapat kemulian dan pahal, demikian pula kaum sufi dimuliakan Allah dan diberi pahala.
- Sfi dari kata dan yaitu suci. Seorang sufi adalah orang-orang yang telah menyucikan dirinya melalui latihan berat dan lama
   Hamka mendefinisikan bahwa tasawuf sama saja dengan memulai kalimat Ash-Shfi man shaf qalbuhu lilhi (seorang sufi ialah yang telah bersih hatinya, semata-mata buat Allah). Hamka merujuk beberapa definisi tasawuf dari berbagai tokoh. Bardar bin Al-Husain mengatakan bahwa tasawuf atau sufi ialah orang yang telah memilih Al-Haq (Allah) semata-mata untuk dirinya, dan tidak mendorongnya bekerja memaksa-maksa dan membuat dengan hanya semata-mata da'wa.
   Ilmu tasawuf adalah ilmu yang didasari oleh Al-Qur'an dan Hadits dengan tujuan utamanya amar ma'ruf nahi munkar. Sejak jaman sahabat Nabi Saw. tanda-tanda kesufian sudah ada, namun nama sufi dan ilmu tersebut belum muncul, sebagaimana ilmu-ilmu lain seperti ilmu hadits, ilmu kalam, ilmu tafsir, ilmu fiqh dan lain sebagainya
Jalan Menuju Tasawuf
   Tasawuf dalam Islam terbagi menjadi dua bagian. Pertama, berkaitan dengan pemeliharaan dan pembersihan pada jiwa. Berhias dengan budi yang luhur lagi sempurna. Dalam bahasa istilah disebut Ilmu Mu'amalah. Pada bagian ini menjadi titik pusat akhlak dan ilmu ruhani, bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa, orang-orang sufi adalah guru besar dalam ilmu ruhani di dunia ini, Mereka benar-benar memahami dan mendalami penyakit ruhani serta pemusnahnya, sehingga berhasil menyingkap hijab (tabir) penutup ruhani. Sekalipun Eropa telah menggunakan peralatan moderen di dalam ilmu jiwanya, dan di bawah teori-teorinya berhasil membuka ikatan-ikatan jiwa, akan tetapi masih saja tidak mampu mengentasnya dari kebodohan bertingkat atau berganda.
   Membersihkan diri dari daya ketertarika pada dunia. Menyendiri (uzlah) untuk beribadah, dzikir dan istighfar serta selalu melaksanakan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya. Kedua, perjalanan amaliah batin dan senantiasa menelitinya, dengan memurnikan akhlak, menyucikan hati, menyucikan ruh, mengintai dan menekan nafsu, berhias dengan akhlak dan sifat-sifat yang suci serta perilaku yang senantiasa memancar dari Nur Muhammad. Ketiga, perjalanan penggemblengan dan training jiwa.
   Dalam sejarahnya, penafsiran terhadap kaum sufi atas Sunnah dan AlQuran selalu memunculkan kontroversi, di mana ebagian ulama (fuqaha') dan penguasa, pada waktu itu, menganggap pandanganpandangan mistik mereka telah menyebabkan kerancuan (tahafut) dan kebingungan di kalangan umat Islam, dan karenanya harus segera dienyahkan. Namun terdapat banyak ajaran akhlak tasawuf yang menekankan akhlak yang mulia di sisi Allah dalam al-Qur'an. Tentang akhlak tasawuf dalam Al-Qur'an disebutkan:
'Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh maka bagi mereka pahala yang tiada putusputusnya'(QS. At.Tin: 4-6).
Penerapan Akhlak Tasawuf Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Yang dimaksud Akhlak kepada Allah yaitu perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh hamba Allah (makhluk ciptaan-Nya) kepada Sang Pencipta. Bisa dikatakan akhlak kepada Allah apabila mengakui dan menyadari bahwa tidak ada Tuhan kecuali hanya Allah Swt. (ILALLAH et al., 2022) Ketika seseorang dapat bersabar, menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Sang Pencipta, menerima takdir dan syariat-Nya, serta tidak mengeluh atas hal tersebut, itulah yang dinamakan berakhlakul karimah kepada Sang Pencipta (Zulman et al., 2024).
Orang-orang harus taat pada perintah-Nya dan kepada Sang Pencipta karena mereka adalah makhluk ciptaan-Nya yang lemah dan tidak memiliki kekuatan. Kelemahan makhluk ciptaan Allah dapat dilihat dari doa yang dipanjatkan kepada-Nya dalam situasi di mana mereka mendapat kesehatan, kesusahan, keamanan, atau musibah. Ada syarat-syarat tersendiri apabila ingin doa-doa yang dipanjatkan diterima atau dikabulkan oleh Allah. Jika ingin berkomunikasi dengan Sang Pencipta maka ada tata cara tersendiri, yaitu harus penuh dengan kesopanan.(Jaya, 2020)
Sedikitnya terdapat empat alasan utama yang mengharuskan manusia berakhlak mulia kepada Sang Pencipta, yaitu :
- Manusia diciptakan dari air yang berasal dari tulang rusuk dan tulang punggung atas kehendak Allah.
- Manusia diberikan panca indera oleh Allah berupa hati, akal, pendengaran, penglihatan, dan yang lainnya.
- Manusia dapat bertahan hidup dengan sumber daya yang sudah diberikan oleh Allah berupa bahan pangan nabati maupun hewani, udara, air, dan lain sebagainya.
- Manusia telah dimuliakan oleh Allah dengan diberikan kekuatan, lautan, dan daratan.(Matanari, 2021)
Umat Islam harus mempunyai akhlak yang baik terhadap Tuhan karena Dia menjadikan mereka semua manusia yang sempurna. Sebagai hamba Allah hendaknya kita bersyukur kepada Allah bukan hanya saat kita mendapat manfaat dari-Nya. Oleh karena itu kita harus selalu bersyukur, memohon ampun kepada Sang Pencipta dan berjalan menuju Sang Pencipta, melihat dan memahami kesalahan yang telah kita lakukan dan apa yang telah kita lakukan. Mengagungkan Allah, menjadikan Allah satu-satunya yang mampu mengendalikan diri, merupakan salah satu cara berakhlak terhadap Allah. Maka manusia dituntut untuk bisa lebih mendekati Sang Pencipta dengan cara-cara yang tepat.(A. Samad, 2020)
Saat ini pembelajaran pendidikan moral lebih penting dibandingkan pembelajaran teknologi dalam pembentukan generasi milenial. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk menerapkan moralitas kepada Sang Pencipta dalam kehidupan mahasiswa sehari-hari. Kedudukan akhlak dalam Islam sangat tinggi. Bentuk implementasi akhlak alkarimah (mulia) kepada Allah, diantaranya :
1. Beriman kepada Allah Swt.Â
Tujuan diciptakannya mahkluk di muka bumi hanyalah beribadah dan menyembah kepada Sang Pencipta. Yakin bahwa Sang Pencipta itu ada dan hanya satu-satunya, mengimani yang benar akan membawa kebahagiaan dunia akhirat merupakan akhlak manusia kepada Sang Pencipta yang utama. Iman secara etimologi memiliki arti pembenaran hati atau mempercayai. Iman secara terminologi artinya membenarkan dengan batin, mengakui dengan ucapan, dan mengamalkan dengan anggota tubuh. Iman kepada Sang Pencipta berarti yakin akan wujud, keesaan, juga firman-Nya, serta mengimani malaikat-Nya, kitab-Nya, rasul-Nya, yaumul hisab, dan qadha qadhar-Nya. Seluruh struktur akhlak Islam bergantung pada iman. Jika iman sudah tertanam dalam jiwa seseorang, ia akan menyebar ke seluruh tubuh dan akan membentuk kepribadian yang mencerminkan akhlak islami, yaitu akhlak yang mulia. (Wibowo, 2022)
Akhlak pertama kepada Allah Swt., yaitu keyakinan penuh bahwa Dia ada dan selalu mengawasi umat-Nya di manapun dan kapanpun. Oleh karena itu, ketika kita ingin melakukan sesuatu, kita harus waspada dan selalu ingat Allah karena Dia selalu mengawasi umat-Nya di manapun dan kapanpun..
2. Bertakwa kepada Allah Swt.Â
 Bertakwa kepada Allah Swt. Secara umum, takwa memiliki arti penjagaan nafsu atas segala hal yang berbahaya atau membawa mudharat. Takwa kepada Allah artinya melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Ketika seorang hamba terus bertakwa kepada Sang Pencipta Allah, ia akan memiliki sikap furqan, yaitu kemampuan untuk membedakan apa yang batil dan haq, serta banyak keuntungan lainnya. Seperti mendapat limpahan berkah dan rezeki, menemukan pintu keluar dari permasalahan, dimudahkan urusannya, dihapuskan dosadosanya, dan mendapatkan pahala yang besar.(Amalia Yunia Rahmawati, 2020)
Sebagai hamba yang beriman kepada Sang Pencipta, tindakan kedua yang dapat dilakukan adalah untuk menunjukkan akhlak mulia kepada Allah swt dengan melakukan halhal yang diperintahkan, seperti salat lima waktu, puasa, dan meninggalkan hal-hal yang dilarang. Seseorang yang sudah dewasa pasti harus dapat membedakan antara yang batil dan haq. Sebagian besar dari kita telah melakukan perintah Allah, salah satunya adalah melakukan salat lima waktu. Namun, hanya sebagian kecil dari kita melakukannya dengan tepat waktu. Ini karena berbagai alasan, seperti kesibukan, malas, tugas kuliah yang menumpuk, perjalanan, dan banyak lagi.
3. IkhlasÂ
Ikhlas Dalam KBBI dijelaskan, Ikhlas berarti hati yang jujur, tulus, dan rela.
Pengertin lain, ikhlas berarti bersih atau suci. Tindakan yang difokuskan hanya kepada Sang Pencipta, disertai dengan kejujuran dalam keyakinan merupakan pengertian ikhlas secara istilah. (Ramyani, 2022) Menurut Al-Marg, ikhlas merupakan amal hati yang posisinya paling tinggi. Dengan ikhlas, amal seorang hamba yang diterima oleh Sang Pencipta akan menjadi sempurna. Ikhlas berarti memasrahkan hati kepada Sang Pencipta, itu berarti seorang hamba tidak akan memanjatkan doa atau mengharap apapun kepada selain Sang Pencipta.(Noor Islahudin & Ramadhani Wulandari, 2022) Artinya: Katakanlah, "Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil.Dan hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap sholat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah sematamata hanya kepada-Nya.Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula'," (QS Al-A'raf: 29)
Seberapa ikhlas seseorang bergantung pada seberapa dekat mereka dengan Sang Pencipta. Pertama, ikhlas yang dimiliki oleh kelompok orang yang berbudi luhur (al-Abrar). Karena keikhlasan mereka, mereka benar-benar terbebas dari sifat riya dalam tindakan mereka. Namun, mereka masih mengharapkan pahala atas tindakannya; mereka berharap mereka akan diberikan pahala oleh Sang Pencipta dan diselamatkan dari siksa neraka. Ikhlas yang dimiliki kelompok orang terpuji adalah implementasi dari firman Allah yang artinya "Hanya kepadaMu lah kami menyembah" (Q.S. Al-Fatihah: 5). Kedua, yaitu tingkat ikhlas paling murni yang dimiliki oleh kelompok orang yang selalu berusaha untuk menjadi dekat dengan Sang Pencipta (al- Muqarrabin). Berbeda dengan al-Abrar, al-Muqarrabin melakukan pekerjaan mereka tanpa mengharapkan imbalan; mereka melakukannya hanya untuk Allah, bukan untuk diri mereka sendiri. Di sini, ikhlas yang dimksud adalah ikhlas yang membuat al-Muqarrabin ada di jalan Allah, menurut al-Nafazi. Ini juga merupakan implementasi dari firman Allah "Dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan".(Khamaruddin et al., 2021)
Ikhlas biasanya dilakukan oleh seseorang yang m memiliki iman akan Sang Pencipta dan percaya atas kebesaran-Nya. Dalam Al-Qur'an dijelaskan, seseorang yang ikhlas akan mendapat ganjaran dari Sang Pencipta atas tindakan mereka.(Mustaghfiroh et al., 2021) Orang mukmin senantiasa melakukan perintah Sang Pencipta dengan ikhlas, menjalani hidup dan beribadah dengan ikhlas. Mereka tidak melakukan ini karena takut akan api neraka atau mengharapkan surga Allah, tetapi karena ridanya kepada Allah. Semua perbuatan yang akan dilakukan didahului dengan niat ikhlas, tidak mengharapkan materi, tidak mengharapkan kedudukan, tidak mengharapkan pujian dari orang lain, dan tidak peduli omongan orang lain saat melakukan hal yang baik.(Alimah & Hakim, 2021)
Di kalangan pelajar, contoh penerapan akhlak kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari adalah ikhlas dalam menuntut ilmu semata-mata hanya mengharap rida-Nya. Berdasarkan hasil kuesioner, semua mahasiswa sudah menerapkan perilaku ikhlas dalam melakukan sesuatu semata-mata hanya karena mengharapkan rida-Nya.
4. Berdoa kepada Allah Swt.Â
Menurut Ibnu Katsir, "Beribadah kepada Sang Pencipta" berarti memanjatkan doa kepada Sang Pencipta dan meyakini bahwa Sang Pencipta itu Esa. Namun Sang Pencipta mengancam siapa saja yang sombong setelah berdoa kepada Sang Pencipta. Mereka yang membaca Al-Qur'an beberapa kali dan memahami maknanya mereka akan merasa rendah hati, patuh dan mendedikasikan segala sesuatu yang diperlukannya kepada Sang Pencipta. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa berdoa adalah suatu amalan yang agung, karena dengan berdoa berarti hamba itu benar-benar lemah dan membutuhkan Allah. Dan Dia berlutut di hadapan Allah.(Sunan & Surabaya, 2024) Secara umum doa adalah permohonan dan permintaan kepada Sang Pencipta dengan mengucapkan kata-kata yang diinginkan dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, memohon apa yang diinginkan dan memohon perlindungan kepada Sang Pencipta. Di sini yang dimaksud dengan doa adalah kegiatan spiritual yang mencakup permohonan kepada Sang Pencipta.(Akbar et al., 2023)
- Seorang hamba harus selalu memohon atau berdoa kepada Allah dan tidak putus asa jika doa yang dipanjatkan belum terkabul, rahmat Allah sangat luas, pemberian Allah tidak terbatas dan karunia Allah sangatlah besar. Setiap manusia wajib tunduk dan taat kepada Sang Pencipta dengan meneladani Rasulullah dan menerapkan hukum-hukum-Nya. Memenuhi kewajiban ini harus dilakukan melalui tindakan, diiringi iman dan doa yang kuat. Agama merupakan gabungan dari tiga hal yaitu perbuatan, iman dan ucapan. Orang yang pasrah dan taat kepada Sang Pencipta berarti orang tersebut menerima sinyal kebenaran dan juga mendapat waktu untuk berubah dan memperbaiki diri.(Lubis, 2020)
- Sebagai seorang hamba, kita wajib berdoa atau memohon kepada Allah apa yang kita butuhkan atau inginkan karena Allah-lah pemilik alam semesta dan isinya. Dan ketika berdoa, seseorang harus yakin bahwa doa yang dipanjatkan akan terkabul cepat atau lambat, sebagian besar dari mereka sudah menerapkan perilaku akhlak kepada Allah yang ke-empat, yaitu berdoa.
KESIMPULAN
   Kesimpulan akhlak tasawuf adalah bahwa tasawuf berfokus pada ilmu pada pemurnian jiwa dan penyucian hati agar manusia dapat mendekatkan diri lagi kepada Allah dengan perilaku yang lebih luhur. Akhlak tasawuf mengajarkan arti pada nilai-nilai seperti kesabaran, keikhlasan, tawakkal, syukur, dan ridha, yang membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan berempati terhadap sesama. Dengan mengendalikan hawa nafsu dan menjauhi sifat-sifat tercela, seorang hamba berusaha mencapai ma'rifatullah, yaitu pengenalan yang mendalam terhadap Tuhan. Akhlak tasawuf juga mengedepankan hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan serta dengan sesamanya.
      Sebagai seorang hamba, banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mewujudkan akhlak terhadap Sang Pencipta dalam kehidupan sehari-hari para, yaitu beriman kepada Sang Pencipta, bertaqwa kepada Sang Pencipta, ikhlas, syukur, bertaubat, berdoa ,berdzikir. dan bertawakkal. Melihat hasil survei, sebagian besar dari kita sudah menerapkan perilaku akhlak kepada Allah dalam kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, Bayu B. T, Wismanto, Hamida A, Kusuma A. D. 2024. Implementasi Akhlak Kepada Allah Swt Dalam Kehidupan Sehari-Hari Mahasiswa. JMPAI: Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Agama Islam 2(3): 114-128.
Putr, A. E. (2012). TASAWUF AKHLAQI MENURUT AL-QUR'AN (Sebuah Tafsir Sufistik) . Al-Fath : 75-82.
Sidiq, H. S. 2024. Akhlak Tasawuf. Jurnal Ilmu Hukum Dan Administrasi Negara, 89.
Deden Makbuloh. 2012. Pendidikan Agama Islam: Arah Baru Perkembangan Ilmu Dan Kepribadian Di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO Persada.
Abudin Nata. 1997. Akhlak Tasawuf. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Ahmad Syauqi. Al Syauqiyyat. Beirut: Dar Al-Kutub Al-'Ilmiyah, Tt
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H