Pak, aku rindu padamu.
Engkau kuselipkan antara
foto-foto kenangan kita
antara surat-surat cinta dan puisi pilu
yang tak ingin kukirim.
Pak, di antara kepiluan senja ini
diam-diam aku memandangmu
mengabadikanmu dalam doa-doa keselamatan
sambil waktu kukembalikan pada ayun langkah
terhampar pagi yang pekat oleh gerimis
dipelataran rumah imaji kita
engkau mengulum senyum
memandangku. Lalu melangkah jauh
Getir aku memandang sendu dan kuyu matamu
ada aku tercermin di sana
dan juga kenangan kita.
Bapak yang baik hati,
di senja yang tak lagi jingga
namun kelabu oleh datangnya malam
aku merayakanmu sendiri
dalam hatiku.
Pak, aku rindu padamu
pada luasnya telaga hatimu
yang bening pancarkan bahagiaku,Â
anak-anakmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H