engkau mengulum senyum
memandangku. Lalu melangkah jauh
Getir aku memandang sendu dan kuyu matamu
ada aku tercermin di sana
dan juga kenangan kita.
Bapak yang baik hati,
di senja yang tak lagi jingga
namun kelabu oleh datangnya malam
aku merayakanmu sendiri
dalam hatiku.
Pak, aku rindu padamu
pada luasnya telaga hatimu
yang bening pancarkan bahagiaku,Â
anak-anakmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!