Mohon tunggu...
Ruli Trisanti
Ruli Trisanti Mohon Tunggu... Guru - pengajar

pengajar yang ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alarm

22 Oktober 2023   06:17 Diperbarui: 22 Oktober 2023   06:29 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alarm memberi tanda kedatangan

pun, sebagai tanda perginya kawan sejati.

Alarm isyaratkan sinyal penerimaan,

pemakluman tiada habis,

pun, sinyal isyaratkan penolakan bengis.

Sejatinya sebuah kejujuran tak pantas

dianggap sinyal negatif.

Alarm tubuhku tandakan

lelahnya, senangnya, puasnya.

pun, rasa terimakasihnya.

atas waktu yang tak pernah kembali,

atas nikmatnya komitmen,

kesanggupan melebur dengan tiap putarannya.

Alarm mu sinyalkan kepergian.

Tandakan kenangan indah dalam ingatan,

mungkin bisa diulang.

Namun, hatiku dan hatimu sinyalkan perbedaan,

tak lagi sama tiap debarnya.

Alarm tandakan kesunyian.

Dalam hening tanda sepinya jiwa,

sepinya hasrat, sepinya raga,

sepinya langkah!

Alarm cerminkan kebenaran semesta.

Tiada habisnya hingga satu titik,

alarm tandakan kemusykilan,

kenisbian diri sendiri!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun