Mohon tunggu...
Rukiyah asu
Rukiyah asu Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

memiliki opini pribadi dan suka dengan dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tersesat

22 Oktober 2023   11:27 Diperbarui: 22 Oktober 2023   11:39 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Karena saya mengalaminya, Bahkan masih berada di siklus hopeless

              Pernah Mendengar sang ibu yang berteriak lapar (lapar)  di tengah malam sedangkan anda hanya memiliki uang di saku 15 ribu yang hanya cukup untuk membeli telur  setengah, tahu apa yang saya rasakan...

Rasa keberhagaan diri yang hancur tanpa tersisa yang pada akhirnya jatuh pada rasa bersalah yang di penuhi kabut kesesakan itulah yang saya rasakan...

Menariknya adalah,  tidak lada yang tahu kapan pastinya periode ini akan lewat atau berakhir

Tahu apa yang menakutkan dari periode ini

  

             PRESSURE yang luar biasa menyakitkan sehingga menyiksa pikiran, perasaan, mental, dan keadaan jiwa

              Tergerusnya rasa percaya bahwa semuanya akan membaik

               Sudah pupus keyakinan akan sebuah harapan bahwa semuanya akan lebih baik pada akhirnya...

Siklus ini sangat melelahkan Jiwa raga, menguras tenaga khususnya mental

Serta menenggelamkan seorang yang merasakannya dan menelan seorang yang melaluinya sampai membawanya pada rasa kelelahan mental yang menyesakkan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun