Mohon tunggu...
Rukiyah asu
Rukiyah asu Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

memiliki opini pribadi dan suka dengan dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seperti Apakah Hidup

12 Juli 2023   08:42 Diperbarui: 12 Juli 2023   08:45 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup itu seperti UAP,  yang sebentar saja kelihatan,

lalu lenyap !!

Ketika Orang memuji MILIKKU,

aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja.

Bahwa mobilku adalah titipan-NYA,

Bahwa rumahku adalah titipan-NYA,

Bahwa hartaku adalah ternyata adalah AnugerahNYa 

Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA ..

Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,

MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku?

UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku.

Dan kalau bukan milikku,

apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu

diminta kembali oleh-NYA?

Malahan ketika diminta kembali,

kusebut itu MUSIBAH,

kusebut itu UJIAN,

kusebut itu PETAKA,

kusebut itu apa saja ...

Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA ....

 

Ketika aku berdoa,

kuminta titipan yang cocok dengan

KEBUTUHAN DUNIAWI,

Aku ingin lebih banyak HARTA,

Aku ingin lebih banyak MOBIL,

Aku ingin lebih banyak RUMAH,

Aku ingin lebih banyak POPULARITAS

 

Dan kutolak SAKIT,

Kutolak KEMISKINAN,

Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku

 

Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA, 

harus berjalan seperti penyelesaian matematika

dan sesuai dengan kehendakku

Aku rajin beribadah,

maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku,

Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku ...

 

Betapa curangnya aku,

Kuperlakukan DIA seolah _Mitra   Dagang_ ku

dan bukan sebagai Kekasih!

Kuminta DIA membalas _perlakuan baikku_

dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan

keinginanku ...

Duh ALLAH ...

Padahal setiap hari kuucapkan,

Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU ya ALLAH,

AMPUNI AKU, YA ALLAH ...

Mulai hari ini,

ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur

dalam setiap keadaan

dan menjadi bijaksana,

mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH ...

Sebab aku yakin

ENGKAU akan memberikan anugerah dalam hidupku ...

KEHENDAKMU  adalah yang ter BAIK bagiku ..

Ketika aku ingin hidup KAYA,

aku lupa,

bahwa HIDUP itu sendiri

adalah sebuah KEKAYAAN.

Ketika aku berat untuk MEMBERI,

aku lupa,

bahwa SEMUA yang aku miliki

juga adalah PEMBERIAN.

Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT,

aku lupa,

bahwa dalam KELEMAHAN,

Tuhan memberikan aku KEKUATAN.

Ketika aku takut Rugi,

Aku lupa,

bahwa HIDUPKU adalah

sebuah KEBERUNTUNGAN,

karena AnugerahNYA.

Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu

BERSYUKUR kepadaNYA

Bukan karena hari ini INDAH

kita BAHAGIA.

Tetapi karena kita BAHAGIA,

maka hari ini menjadi INDAH.

Bukan  karena  tak ada RINTANGAN maka kita

menjadi OPTIMIS.

Tetapi karena kita optimis, RINTANGAN akan menjadi

tak terasa.

Bukan karena MUDAH kita YAKIN BISA.

Tetapi karena kita YAKIN BISA maka

semuanya menjadi MUDAH

Bukan karena semua BAIK kita TERSENYUM

Tetapi karena kita TERSENYUM, maka semua

menjadi BAIK

Tak ada hari yang MENYULITKAN kita, kecuali kita

SENDIRI yang membuat SULIT.

Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar,

cukuplah menjadi JALAN SETAPAK yang dapat

dilalui orang

Bila kita tidak dapat menjadi matahari,

cukuplah menjadi LENTERA yang dapat menerangi

sekitar kita

Bila tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang,

maka BERDOALAH untuk kebaikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun