Mohon tunggu...
Ruki Setya
Ruki Setya Mohon Tunggu... Guru - momong anak-anak

menghabiskan waktu bersama anak-anak di kampung dengan bermain bola dan menulis untuk berbagi pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rekonsiliasi Hati Idul Adha

29 Juni 2023   15:02 Diperbarui: 29 Juni 2023   15:04 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu Akbar

Bulan Dzulhijjah, tiba waktu yang agung

Di padang pasir, di tanah suci Mina

Singgah di Padang Arafah  sejak matahari tergelincir bermalam hingga terbit fajar di hari Nahar

Jiwa-jiwa spiritual memancar sinar keikhlasan

Berpasrah diri mohon ampunan atas segala dosa

menemui sang Kholik Yang Maha Agung

teringat  cinta Ibrahim terhadap putranya

Ismail adalah harta berharga

Allah memintanya mengorbankan putra tercinta

Menguji kesetiaan dan pengorbanan

Namun tak terelakkan, takdir berbeda menerangi

Domba menggantikan, sebagai tanda ketulusan.

Daging hewan kurban berlimpah

Tanda persaudaraan, kasih yang terpancar

Hati yang lapang, berbagi dengan segenap cinta

Mengisi meja mereka yang tak seberuntung

Di setiap langkah, makna tersirat dalam perbuatan

Ketundukan, ketaqwaan, dan pengampunan

Menyatu dalam nafas ibadah yang sejati

Idul Adha, pintu rekonsiliasi hati

Merajut kembali benang persatuan dan kedamaian.

Memaafkan, memaafkan, suara itu bergema

Sebab dalam pengampunan, tercipta kehidupan yang bercahaya.

Di hari ini, alam dan ciptaan bersorak

Memuji kebesaran Sang Pencipta yang Maha Pengasih

Idul Adha, pesan suci yang terukir dalam detak

Mengajak umat, teguh berjalan di jalan-Nya.

Dalam jejak Ibrahim, kita berdiri tegak

Menyusuri makna Idul Adha, setapak demi setapak

Di dalam hati, harapan terukir jelas

semooga kita kembali suci dalam keridlaan Allah yang tiada terhingga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun