Judul: “?” (Tanda Tanya)
Sutradara: Hanung Bramantyo
Produser: Celerina Judisari, Hanung Bramantyo
Penulis: Titien Wattimena
Pemeran: Reza Rahadian, Revalina S. Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Hengky Solaiman, Deddy Sutomo
Penata musik: Tya Subiakto
Sinematografer: Yadi Sugandi
Penyunting: Satrio Budiono, Saft Daultsyah
Distributor: Dapur Film
Tanggal rilis: 07 April 2011
Durasi: 100 menit
Negara: Indonesia
Bahasa: Indonesia
Anggaran: Rp5.000.000.000,00
Manusia adalah makhluk hidup yang sangat beragam. Masing-masing mempunyai perbedaan sendiri. Agama, ras, kewarganegaraan, suku, adat, dan bahkan sampai sidik jari setiap orang berbeda-beda. Indonesia merupakan negara yang menganut keberagaman sebagai khas negara yang berbeda dengan negara lainnya.
Indonesia sudah mengakui sebanyak enam agama, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu yang sudah diakui oleh negara. Mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama Islam. Namun, apakah berarti Islam dianggap lebih baik sebab lebih banyak penganutnya, atau semua agama itu setara, dan banyaknya penganut agama hanyalah sebuah angka?
Film “?” (Tanda Tanya) yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo merupakan film yang dibintangi oleh Agus Kuncoro, Endhita, Reza Rahadian, Revalina S. Temat, Rio Dewanto, Hengky Solaiman, dan juga Deddy Sutomo. Film “?” (Tanda Tanya) ini berhasil meraih 9 nominasi dan diantaranya memenangkan film sinematografi terbaik pada acara Film Festival Indonesia tahun 2011. Film yang berdurasi 100 menit ini dirilis pada 7 April tahun 2011. Film ini mengisahkan tentang pluralisme agama di suatu desa di Semarang, Jawa Tengah.
Film ini menceritakan tentang 3 keluarga yang masing-masing menganut agama Islam, Katolik, dan Buddha. Tan Kat Sun yang beragama Buddha, memegang tradisi Tionghoa yang kuat di desa tersebut dan membangun Restoran Tionghoa yang menjual daging babi. Keluarga pasangan Islam, Soleh dan Menuk, yang mempunyai masalah hubungan dengan anak Tan Kat Sun, Hendra.
Menuk bekerja di restoran Tan Kat Sun walaupun restoran tersebut merupakan restoran Tionghoa yang menyajikan daging babi yang dianggap haram bagi umat Islam. Rika merupakan seorang yang berpindah agama dari Islam ke Katolik sebab ada permasalahan dengan mantan suaminya.
Sebab pindahnya agama Rika ke Katolik, Ia mempunyai permasalahan dengan orangtuanya yang Islam. Rika pun dibantu oleh Surya, seorang aktor Islam gagal, untuk menyemangatinya dan juga membantu anaknya Rika, Abi, seorang muslim.
Pada saat Tan Kat Sun berumur 70 tahun, Ia jatuh sakit. Hendra pun sebagai anaknya mengambil alih usaha restoran ayahnya. Hendra mengganti aturan-aturan restoran ayahnya yang berakibat mengeklusifkan daging babi dan berakhir dengan mengasingkan para Islam dari restorannya yang menganggap daging babi haram. Permasalahan terus berlanjut saat Hendra memotong jatah liburan pekerjanya pada saat Idul Fitri.
Hal tersebut mengakibatkan Soleh menjadi sangat marah dan pada saat hari restoran buka yang seharusnya diliburkan, Soleh membawa teman-temannya untuk datang ke restoran dan merusak segala yang dilihatnya. Tan Kat Sun tidak sengaja terkena pukul oleh Soleh dan Menuk yang melihat hal tersebut terjadi menjadi marah kepada Soleh dan tidak berbicara kepadanya untuk jangka waktu yang lama.
Rika berpindah agama sebab terjadi masalah dimana suaminya bertemu dengan perempuan lain dan meninggalkan Rika dan Abi sebab Rika tidak terima diduakan oleh suaminya. Rika pun mengalami banyak rintangan seperti Abi yang tidak suka Ibunya berubah, dilihat buruk oleh orang sekitarnya dan juga keluarganya sendiri, susah dalam mengikuti pengajaran Katolik pada saat itu. Surya pun menyemangatinya dengan banyak cara.
Pada suatu hari, Surya diajak oleh Rika untuk memerankan tokoh Yesus untuk drama paskah di gereja. Hal tersebut membuat beberapa orang bertentangan dengan keputusan Romo yang memperbolehkan tokoh Yesus diperankan oleh orang yang beragama lain.
Drama yang dilakukan oleh Surya pun sukses, dan lama kemudian, Rika meminta Surya untuk memerankan Santa Claus untuk anak temannya Rika yang sedang di rumah sakit. Saat di rumah sakit, anak tersebut meminta Santa Claus untuk cepat meninggal agar tidak membebani orang tuanya. Hal tersebut membuat Surya menjadi sangat sedih dan memikirkan lebih mengenai hidupnya.
Soleh masuk ke dunia perpolisian untuk mencari nafkah untuk keluarganya. Saat perayaan paskah di gereja, Soleh mendapat bagian untuk menjaga gereja malam itu. Disana ia bertemu dengan Hendra yang mengurus konsumsi perayaan itu. Soleh yang sedang berjaga-jaga melihat Hendra yang sedang bertelepon dengan orang lain.
Mereka pun saling melihat dan mulai ejek-ejekan, dan akhirnya bertengkar secara fisik. Hubungan mereka menjadi sangat buruk sampai nantinya Soleh menghancurkan restoran yang diurus Hendra saat itu. Karena pukulan yang diberikan Soleh kepada Tat Kat Sun, Tat kat Sun meninggal beberapa hari setelah tragedi yang terjadi di restorannya. Tat Kat Sun meninggalkan beberapa kata berpisah dengan Hendra untuk memilih agama untuk dirinya sendiri. Hendra akhirnya membuka lagi restorannya sebagai restoran Tionghoa yang halal.
Saat perayaan natal tiba, Soleh bertugas untuk menjaga gereja lagi. Ia masuk kedalam gereja untuk melihat-lihat dan meninggalkan posnya. Saat ia dipanggil kembali untuk kembali ke posnya, Ia melihat ada kotak di bagian belakang kursi. Ia pun membuka kotak tersebut dan ternyata kotak tersebut berisi bom yang sesaat lagi akan meledak.
Ia pun dengan segera keluar sambil membawa bom tersebut dan mengorbankan dirinya untuk meredakan ledakan bom. Isi gereja menjadi panik dan Surya yang sedang memerankan Yusuf pada drama malam itu dengan Rika bergegas keluar gereja dan saat di depan pintu gereja, mereka melihat Menuk yang sedang menangis karena ia melihat bagian nama di baju Soleh robek dekat ledakan dan ternyata Soleh yang mengorbankan dirinya.
Saat itu, Menuk kembali menjadi pekerja di restoran Hendra yang bertugas dengan konsumsi pada malam hari itu. ATas keberanian Soleh, di desa tersebut, dibuat sebuah jalan yang dinamakan Soleh untuk memperingati Soleh yang mengorbankan dirinya melawan bom teroris.
Film “?” (Tanda Tanya) ini sangatlah menyenangkan untuk ditonton. Banyak hal seperti diskriminasi agama dan ras ditayangkan dengan baik. Dapat diketahui dengan baik seperti apa diskriminasi pada saat itu bagaimana bentuknya. Terdapat beberapa unsur komedi yang disisipi. Film ini tidak membosankan untuk ditonton sebab percakapan antar tokoh sangat unik, dengan setiap tokoh mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Di saat-saat tertentu, musik yang dipakai sangatlah cocok sehingga adegan tersebut menjadi lebih terasa bagi penontonnya. Sikap toleransi yang ingin disampaikan oleh sang sutradara dapat dipahami dan tersampaikan dengan baik.
Sebaik apapun suatu film, pasti akan ada kekurangan di dalamnya. Hal tersebut juga berlaku dengan film yang satu ini. Film ini berdurasi kurang lama apabila ingin menceritakan 3 keluarga dengan baik dan jelas. Seperti permasalahan awal dimana Rika berpindah agama. Permasalahan Rika dengan suaminya kurang diperdalam lagi, dan mengapa pindahnya Rika ke agama Katolik kurang diperjelas. Hal tersebut dapat membuat penonton menjadi merasa ada yang kurang pada film tersebut.
Film “?” (Tanda Tanya) ini sangat direkomendasikan kepada yang berusia remaja keatas. Hal tersebut dikarenakan banyak adegan yang rumit untuk dimengerti oleh orang yang masih dibawah usia remaja. Juga terdapat beberapa adegan yang cukup sensitif atau kurang baik untuk diperlihatkan kepada anak-anak. Bagi kalangan remaja keatas, film ini dapat dipakai sebagai contoh atau pedoman untuk selalu hormat dan toleransi kepada siapa pun, kapan pun, dan dimanapun kalian berada.
DAFTAR PUSTAKA
? film. (2021, 17 Desember). Dari Wikipedia. Diakses pada 12 Maret 2022, https://id.wikipedia.org/wiki/%3F_(film)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H