Mohon tunggu...
Ruhaila (0801203269)
Ruhaila (0801203269) Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IKM-6 UIN-SU Semester III

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semuanya! Perkenalkan Nama : Ruhaila Kelas : IKM-6 Semester : III Jurusan : Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Selamat membaca semuanya💯

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudah 7 Presiden RI, Beginilah Gaya Kepemimpinannya

1 November 2021   07:00 Diperbarui: 1 November 2021   07:06 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia telah merdeka selama 76 tahun dan memiliki 7 Presiden pemimpin bangsa. Kepemimpinan presiden RI tidak terlepas dari bagaimana gaya kepemimpinan mereka dalam memimpin bangsa Indonesia. Masing-masing memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda yang menjadi perbandingan dan analisis bagi kita, Bagaimana gaya kepemimpinan presiden RI ini ? Beginilah analisanya.

1. Ir. Soekarno

Nama ini sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga masyarakat Indonesia. Soekarno merupakan presiden pertama RI, yang dikenal sebagai pahlawan proklamasi.

Beliau seorang tokoh nasionalis yang Anti kolonialisme, serta tangguh dan berani. Beliau juga seorang moralis yang hangat dan sopan ke semua orang dan seorang yang karismatik, dapat kita lihat dari kata-kata beliau yakni "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri". Kata-kata beliau mampu membakar semangat dan mengajak warga Indonesia berjuang untuk negara kedepannya.

Tapi dibalik itu Soekarno juga memiliki kelemahan, yakni sulit mengambil keputusan. Dalam peristiwa G30S/PKI, Soekarno telat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perkara ini sehingga keadaan politik maupun pemerintahan di Indonesia jadi tidak stabil.

Soekarno juga dianggap kurang hati-hati dalam mengambil keputusan, karena mengambil kebijakan yang tidak realistis ketika Indonesia baru saja merintis sebagai negara terlepas dari belenggu penjajahan, beliau menaikkan harga-harga sehingga memunculkan demonstrasi. Akibat dari kurang hati-hati dan sulit mengambil keputusan, masa kepemimpinan presiden Soekarno pun berakhir.

2. Jendral TNI H. M. Soeharto

Presiden satu ini merupakan presiden RI yang masa jabatannya terpanjang dalam sejarah. Beliau menjabat sebagai presiden sampai dengan 32 tahun. Presiden ini merupakan presiden dari dunia militer dengan gaya kepemimpinan otoriter, dimana dalam kepemimpinannya apa yang sudah beliau putuskan merupakan harga mati dengan langkah-langkah yang sistematis dan penuh perhitungan.

Pada masa kepresidenan nya Soeharto mampu membangun rasa nasionalisme bangsa dan rasa cinta produk negeri pada masyarakat Indonesia.  Tidak hanya itu, birokrasi pemerintahan pada masa beliau bebas dari komunis dan keturunannya.

Dilihat dari gaya kepemimpinan presiden Soeharto, beliau tidak memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk ikut berperan dalam pemerintahan dan membolehkan tentara ikut berperan.

Hal ini menjadikan banyak oknum yang menduduki jabatan penting di pemerintahan baik itu bupati, walikota dan gubernur.

Masa kepemimpinan Soeharto juga berakhir dikarenakan kebijakan yang salah darinya. Dari peristiwa Mei 1998, pemerintah membuat kebijakan menaikkan harga minyak dan listrik, padahal pada masa itu korupsi, kolusi dan nepotisme semakin merajalela. Kritik terhadap pemerintahan dan keruntuhan ekonomi menjadi penyebab banyaknya demonstrasi dan terjadi nya tragedi Trisakti dengan penembakan 4 mahasiswa. Kerusuhan tersebut menghasilkan kelengseran Soeharto dari jabatan kepresidenannya tepat pada tanggal 21 Mei 1998.

3. Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie

B. J. Habibie ialah presiden ke-3 Indonesia yang terpilih usai pelengseran presiden sebelumnya. Beliau merupakan seorang berprestasi terutama di bidang otomotif , beliau membuat produk pesawat sendiri yakni pesawat N250 Gatot Kaca yang mampu bersaing di kancah internasional.

Gaya kepemimpinan presiden RI ke-3 ialah transformasional, hal ini dibuktikan dari keinginan B. J. Habibie bahwa Indonesia mampu membuat karya sendiri yang tidak kalah dengan karya buatan negara lain. Gaya kepemimpinan presiden ke-3 RI tidak hanya itu, B. J. Habibie diduga sangat liberal dengan pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik utama.

Sebagai seorang presiden, beliau dianggap mengambil keputusan sangat cepat tanpa pengkajian ulang. Hal ini dibuktikan dari ketetapan MPR tentang Referendum. Beliau memperbolehkan diadakannya referendum provinsi Timor Timur, sehingga pada masa jabatannya Timor timur lepas dari NKRI dan menjadi negara terpisah.

4. K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Presiden ke-4 RI ini membawa paham pluralisme, dimana beliau menghargai perbedaan yang ada di Indonesia baik itu suku, ras, gender dan agama. Gaya kepemimpinan yang dibawanya adalah karismatik transformasional.

Gaya ini menekankan bahwa beliau adalah seorang dengan kepribadian yang mampu memberikan pengaruh positif, supel dan optimis. Akan tetapi, beliau juga seorang yang tidak suka kompromi dan tidak suka ditentang pendapatnya.

Tidak hanya itu, beliau juga menekankan perubahan besar melalui kebijakan dan peraturan, seperti membubarkan departemen penerangan dan departemen sosial yang korupsi.

5. Megawati Soekarnoputri

Megawati adalah satu-satunya presiden wanita di Indonesia hingga saat ini. Kepemimpinannya dibangun dengan karakter demokrasi dan anti kekerasan.

Pada masa kepresidenannya, beliau banyak membuat perubahan seperti pembentukan KPK, pembangunan infrastruktur dan beliau mampu menyelamatkan Indonesia dari krisis moneter. Tidak hanya itu, pada masa kepresidenannya konsolidasi demokrasi semakin kuat yang ditandai dengan pemilihan umum presiden.

Akan tetapi, banyak kelebihan tentu ada kekurangan. Masyarakat menganggap bahwa beliau lebih mementingkan partai politik daripada kepentingan umum, dan pada masa kepresidenannya lemahnya penegakan hukum khususnya dalam pemberantasan KKN.

6. Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono atau yang dikenal dengan sebutan pak SBY, merupakan presiden yang dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum presiden. Sama dengan Soeharto, SBY juga berasal dari dunia militer.

Dalam masa kepresidenan beliau banyak kebijakan yang membawa perubahan besar bagi bangsa Indonesia. Kebijakan-kebijakan itu antara lain seperti adanya bantuan operasional sekolah (BOS), UU pornografi dan pornoaksi serta pengembalian eksistensi batik warisan Indonesia dengan pengakuan UNESCO.

SBY adalah seorang presiden yang cerdas, tegas dan mampu menarik perhatian orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan beliau adalah karismatis. Tidak hanya itu beliau juga demokratis, dengan kepercayaan beliau yang menganggap kebenaran murni diperoleh dari wacana publik atau masyarakat.

Karena kelebihan yang beliau miliki dan keberhasilan untuk negara, beliau dianggap terlalu menjaga image dan tipe mencari aman. Pada masa beliau terjadi banyaknya pengkhianatan, terusiknya kebebasan beragama, masih marak korupsi, kepastian hukum tidak terwujud dan infrastruktur tidak memadai. Yang paling terlihat ialah banyak nya aksi karena gangguan terhadap kerukunan dan toleransi.

7. Ir. H. Joko Widodo

Presuden RI terakhir dalam pembahasan kita kali ini ialah Joko Widodo yang kerap disapa dengan  pak Jokowi, merupakan presiden RI saat ini. Dilihat dari kepemimpinannya , gaya yang digunakan olehnya ialah karismatis dan transformasional.

Jokowi merupakan seorang presiden yang hangat dan sopan kepada semua orang, kita dapat lihat dari sikap nya yang sangat dekat dengan rakyat, yang turun langsung untuk berjumpa dan menemui rakyat. Beliau juga seorang yang membuat kebijakan dengan mendengarkan dan mempertimbangkan rakyat didalamnya.

Jokowi juga seorang presiden yang sangat dekat dengan perubahan, seperti pembangunan infrastruktur yang meluas, mengapresiasi pemuda bangsa dan membuat keefektifan lembaga negara.

Beliau seorang yang tidak mau ribet dan menganggap pemimpin adalah seorang pelayan, walau begitu pergerakan kebijakan beliau masih cenderung lambat dan sulit ditebak itulah yang menjadi kebingungan para rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun