Masa kepemimpinan Soeharto juga berakhir dikarenakan kebijakan yang salah darinya. Dari peristiwa Mei 1998, pemerintah membuat kebijakan menaikkan harga minyak dan listrik, padahal pada masa itu korupsi, kolusi dan nepotisme semakin merajalela. Kritik terhadap pemerintahan dan keruntuhan ekonomi menjadi penyebab banyaknya demonstrasi dan terjadi nya tragedi Trisakti dengan penembakan 4 mahasiswa. Kerusuhan tersebut menghasilkan kelengseran Soeharto dari jabatan kepresidenannya tepat pada tanggal 21 Mei 1998.
3. Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie
B. J. Habibie ialah presiden ke-3 Indonesia yang terpilih usai pelengseran presiden sebelumnya. Beliau merupakan seorang berprestasi terutama di bidang otomotif , beliau membuat produk pesawat sendiri yakni pesawat N250 Gatot Kaca yang mampu bersaing di kancah internasional.
Gaya kepemimpinan presiden RI ke-3 ialah transformasional, hal ini dibuktikan dari keinginan B. J. Habibie bahwa Indonesia mampu membuat karya sendiri yang tidak kalah dengan karya buatan negara lain. Gaya kepemimpinan presiden ke-3 RI tidak hanya itu, B. J. Habibie diduga sangat liberal dengan pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik utama.
Sebagai seorang presiden, beliau dianggap mengambil keputusan sangat cepat tanpa pengkajian ulang. Hal ini dibuktikan dari ketetapan MPR tentang Referendum. Beliau memperbolehkan diadakannya referendum provinsi Timor Timur, sehingga pada masa jabatannya Timor timur lepas dari NKRI dan menjadi negara terpisah.
4. K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Presiden ke-4 RI ini membawa paham pluralisme, dimana beliau menghargai perbedaan yang ada di Indonesia baik itu suku, ras, gender dan agama. Gaya kepemimpinan yang dibawanya adalah karismatik transformasional.
Gaya ini menekankan bahwa beliau adalah seorang dengan kepribadian yang mampu memberikan pengaruh positif, supel dan optimis. Akan tetapi, beliau juga seorang yang tidak suka kompromi dan tidak suka ditentang pendapatnya.
Tidak hanya itu, beliau juga menekankan perubahan besar melalui kebijakan dan peraturan, seperti membubarkan departemen penerangan dan departemen sosial yang korupsi.
5. Megawati Soekarnoputri
Megawati adalah satu-satunya presiden wanita di Indonesia hingga saat ini. Kepemimpinannya dibangun dengan karakter demokrasi dan anti kekerasan.