***
Aku kembali ke perpustakaan. Berlari. Ku lihat pintu perpustakaan sudah dibuka, dan kertas-kertas itu sudah tidak ada. Kata Pak Sigap sudah dibuang karena dikira sampah. Kucari di tempat sampah pun nihil.
Di tempat sampah yang terahirpun kosong. Aku terduduk.Lemas.
"Kamu cari ini Rul?" Handoko yang tiba-tiba mengulurkan selembar kertas yang kucari.
"Dari mana kau tahu?"
"Ceritanya bagus sekali. Pasti menang!" imbuhnya sambil tertawa lebar dan berlalu meninggalkanku.
"Pasti!" jawabku penuh percaya diri.
***
TOK TOK TOK
"Masuk.."
"Maaf Pak, ada telepon dari Pak Manager Handoko. Beliau menyampaikan fix bahwa Bapak menjadi narasumber dalam acara peluncuran buku kumpulan cerpen Bapak di Jakarta, minggu depan," terang seorang staffku---pemilik senyum seindah senyum Bu Asri---menghentikan lamunanku.