Dalam konseling individual ini konselor berupaya klien (pelajar) untuk berbicara dengan lebih mengutamakan hubungan emosional, sehingga pelajar akan lebih merasa nyaman dan percaya terhadap konselor dan membuat klien memahami diri sendiri sehubungan dengan trauma yang sedang di alami dan juga berusaha untuk mengatasi trauma itu sebaik mungkin.
2. konseling kelompok
Dalam konseling kelompok ini konselor memberi kesempatan pada klien untuk berpartisipasi dalam diskusi bersama kelompok atau masyarakat dengan tujuan agar pelajar yang mengalami traumatik ini dapat berani berbicara denga orang banyak, membuat ia percaya diri, dan hidup normal seperti biasannya.
3. pelayanan konsultasi keluarga
Konsultasi dengan keluarga sangatlah penting dalam upaya penanganan kasus traumatik pelajar, mengingat kebersamaan pelajar dengan orang tua sangatlah panjang, disini konselor sebagai jembatan dalam upaya pemulihan klien, mengkonsultasikan, dengan memfokuskan pembicaraan terhadap pelajar dalam nuansa yang akrab dan relax, sehingga keluarga dan orang terdekat dapat memahami upaya yang konselor usahakan , serta memahami keadaan pelajar dan berusaha bersama agar traumatik pelajar perlahan menghilang, dan dapat hidup normal seperti biasanya.
Dari upaya-upaya di atas tang telah penulis coba jelaskan akan membantu siswa yang mengalami traumatik pulih, jika diterapkan dengan rasa sungguh-sungguh, dimana dalam mengentaskan masalah ini sangat diperlukan kolaborasi oleh orang-orang terdekat klien , seperti keluarga pada umumnya, teman dekat bahkan masyarakat sekitar, dengan upaya dan kerjasama ini maka pengentasan masalah traumatik ini akan terlaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H