Pasalnya, dulunya Blitar ini menjadi salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh Prabu Hayam Wuruk, Raja Majapahit yang paling tersohor.
Bagi para arkeolog, Blitar menjadi sorotan karena di sini banyak ditemukan warisan candi-candi yang berasal dari Kerajaan Majapahit.
Seperti diketahui, Majapahit diklaim sebagai kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara sepanjang sejarah.
Kekuasaan Kerajaan Majapahit di masa pemerintahan Hayam Wuruk bahkan nyaris seluruh wilayah yang disebut dengan Indonesia sekarang ini, Asia Selatan, bahkan sampai ke Madagaskar di pesisir timur benua Afrika!
Tak pelak Majapahit dengan Prabu nya Hayam Wuruk dan Perdana Menteri nya Gajah Mada termasyhur dalam sejarah dunia.
Banyaknya warisan candi peninggalan Majapahit, maka itu menunjukkan jika Blitar menjadi wilayah yang sangat penting dalam kehidupan politik maupun secara religius.
Candi-candi yang didirikan pada awal hingga akhir Kerajaan Majapahit (berasal dari abad ke 12 sampai 15 Masehi) memiliki ukuran kecil, sedang, sampai yang terbesar.
Di antara candi-candi yang paling sering dikunjungi Prabu Hayam Wuruk, dua di antaranya adalah Candi Penataran dan Candi Sumberjati.
Candi Sumberjati seperti yang disebutkan di atas candi kesukaan Raden Wijaya, raja pertama Majapahit sekaligus leluhur dari Hayam Wuruk.
Oleh karenanya sebagai wujud bakti, sudah menjadi kewajiban Hayam Wuruk untuk selalu ingat dan memelihara tempat pendarmaan leluhurnya.
Momen-momen bersejarah itu, dimana sang raja besar sering mengunjungi Blitar ada tertulis dalam Kitab Nagarakartagama.