Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kisah Wang Wenjiao "Godfather" Bulutangkis Cina Kelahiran Solo

3 Agustus 2021   11:07 Diperbarui: 3 Agustus 2021   11:41 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wang Wenjiao menerima penghargaan dari Presiden Cina Xi Jinping (badminton.skor.id)


Wang Wenjiao terkejut ketika pada tanggal 28 September 2019, pemerintah Cina melalui presidennya, Xi Jinping, menjadi salah satu dari 42 tokoh Cina lainnya yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah Cina dikarenakan mereka sangat berjasa bagi kemajuan bangsa di segala bidang.

Siapakah Wang Wenjiao yang dimaksud?

Wang Wenjiao menjadi sorotan karena pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, Indonesia tahun 1933 ini, dinilai sangat berjasa bagi perkembangan dan mengharumkan nama bangsa Cina di bidang olahraga bulutangkis.

Cina, selain Indonesia, sejauh ini memang dikenal sebagai salah satu raksasa bulutangkis dunia. 

Pada tahun 1953 Wang Wenjiao sempat berkunjung ke tanah leluhurnya sebagai delegasi Tionghoa-Indonesia. Pada saat itu, dia mengalahkan juara nasional Cina dengan 15-0.

Mengetahui standar bulutangkis di negara leluhurnya sangat rendah, dia bersama temannya yang kelahiran Indonesia, Tang Hsien Hu, memutuskan pindah ke Cina dan sejak 1954 dan mulai mengembangkan bulutangkis di negara tirai bambu itu.

Sama seperti Wang Wenjiao, Tang Hsien Hu juga menjadi salah satu legendaris Cina dan dunia.

"Saya kembali ke Cina bersama tiga orang teman dan menyebarkan olahraga ini. Pada saat itu sangat sedikit orang tahu tentang bulutangkis," kata Hou.

Atas segala kontribusinya yang membuat negeri Panda itu muncul menjadi salah satu raksasa bulutangkis, Hou Chia Chang (sebutan lain untuk Wang Wenjiao) lantas mendapat julukan sebagai "Godfather" bulutangkis Cina.

Sesudah memenangkan sejumlah kejuaraan nasional pada tahun 1950an, Hou Chia Chang lantas diangkat menjadi pelatih kepala tim bulutangkis Cina.

Inilah cikal bakal Hou dijuluki sebagai "Godfather". Di masa jabatannya, Cina menorehkan sejumlah prestasi yang fantastis. Di antaranya memenangkan lebih dari 60 kejuaraan internasional dan empat Piala Thomas (1982, 1986, 1988, dan 1990).

Oleh karenanya dia pula yang melahirkan nama-nama besar pemain bulutangkis asal Cina, seperti Li Yong Bo, Zhao Jian Hua, atau pun Yang Yang.

Hou menjadi olahragawan pertama yang dianugerahi gelar nasional pada tahun 2019 "Model Peran Rakyat".

Pada tahun 2014, dia juga dianugerahi penghargaan oleh BWF sebagai "Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup".

Salah satu upayanya mengembangkan olahraga bulutangkis ini, pada tahun 1957 Hou merilis buku Panduan Bulutangkis pertama di Cina.

Hou juga mengatakan bahwa dia bersama temannya melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya, memperkenalkan olahraga bulutangkis.

"Perlahan-lahan olahraga ini mulai dikenal," katanya.

Upaya Hou tidaklah sia-sia. Karenanya, setidaknya di 20 propinsi di negeri Panda itu mereka mulai mendirikan klub-klub bulutangkis.

Akibat cedera yang dialaminya, pada tahun 1960an Hou memutuskan untuk gantung raket. Setelah pensiun itulah dia diangkat sebagai kepala pelatih bulutangkis nasional.

"Ada banyak yang berkontribusi untuk negara ini. Jadi saya merasa sungguh istimewa mendapatkan penghargaan ini. Saya merasa beruntung sumbangsih saya bagi negara ini dinilai penting," kata Hou Chia Chang angkat bicara soal pemberian penghargaan dari pemerintah Cina tadi.

Selain di turnamen-turnamen lainnya, Cina juga banyak menuai medali dari Olimpiade.

Bahkan di Olimpiade Tokyo 2020 ini, Cina memastikan meraih medali di semua sektor. Tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun