Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengenal Candi Cangkuang, Candi Hindu Satu-satunya yang Ada dan Ditemukan di Jawa Barat

23 Juli 2021   09:04 Diperbarui: 23 Juli 2021   10:12 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Cangkuang, candi Hindu satu-satunya di Jawa Barat (traverse.id)


Garut terkenal akan penganan dodolnya yang lezat.

Jika Anda pada suatu saat mengunjungi kota yang berlokasi di Jawa Barat ini, Garut mempunyai keunikan tersendiri. Terutama bagi Anda yang senang akan wisata sejarah.

Di kota yang juga terkenal akan domba nya ini, maka di kota ini Anda akan menemui candi Cangkuang. Candi ini merupakan candi Hindu satu-satunya yang ada di Jawa Barat.

Candi yang berlokasi di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat itu.

Siapa sangka ternyata candi itu ditemukan pertama kalinya oleh seorang arkeolog berdasarkan petunjuk dari buku Belanda.

Dilansir dari akun Kanal YouTube Erlangga Inspirasi, Kamis (22/7/2021), Uka Tjandrasmita, arkeolog Islam yang dimaksud mengunjungi wilayah Kampung Pulo berdasarkan petunjuk dari buku Notulen Bataviaasch Genotschaap. 

Dalam buku terbitan tahun 1893 itu, sang penulis (bernama Volderman) menyebutkan di lokasi yang dimaksud terdapat sebuah arca Siwa yang sudah rusak, dan di sampingnya ada sebuah makam Islam kuno.

Uka Tjandrasmita dengan didampingi Harsoyo pada tahun 1966 memang menemukan arca Hindu dan makam kuno seperti yang disebutkan di buku.

Selanjutnya, dari beberapa sumber diketahui makam yang dimaksud adalah makam leluhur penduduk setempat, yaitu Embah Dalem Arief Muhammad.

Selain menemukan arca dan makam itu, tim peneliti juga menemukan batu-batu yang merupakan reruntuhan dari sebuah candi.

Oleh karena berlokasi di wilayah Cangkuang, maka penduduk setempat menamakan candi itu menjadi Candi Cangkuang.

Berdasarkan tingkat kelapukan dan kesederhanaan bentuknya (tidak ada relief), para arkeolog memperkirakan candi Cangkuang itu didirikan pada pada abad ke 8 peninggalan warisan Hindu.

Unik, karena Candi Cangkuang ini merupakan candi Hindu pertama dan satu-satunya yang ditemukan di Jawa Barat.

Namun yang masih menjadi tanda tanya adalah mengapa di samping warisan berharga itu terdapat makam kuno Islam.

Selain reruntuhan candi, di tempat itu juga ditemukan serpihan alat pemotong (pisau) dan sejumlah batu-batu besar yang diperkirakan peninggalan jaman megalitikum.

Penelitian lanjutan masih dilakukan pada tahun 1967 dan 1968. Di dekat makam Arief Muhammad itulah pada akhirnya para peneliti menemukan fondasi candi berukuran 4,5 x 4,5 meter dan batu-batu candi yang berserakan.

Pemugaran candi lalu dilakukan mulai pada tahun 1974, termasuk penempatan arca Siwa yang ditemukan tadi. Candi Cangkuang merupakan candi pertama yang dipugar.

Sejatinya Cangkuang sendiri adalah nama sejenis pepohonan yang mirip daun pandan dan banyak tumbuh di daerah setempat.

Ferdiansyah, Anggota Komisi X DPR RI angkat bicara soal candi Cangkuang yang kini menjadi salah satu destinasi wisata di Garut itu.

Konsep yang dibuat oleh Pemda Garut menurutnya sudah tepat untuk mempromosikan Candi Cangkuang secara digital.

"Ada tempat untuk foto-foto, atraksi wisata, kuliner. Yang pasti tempat asyik buat nongkrong," kata Ferdiansyah .

Ferdiansyah juga berupaya mengangkat pariwisata Garut.

Barangkali di antara Anda ada yang bertanya-tanya mengapa di daerah yang sekarang Sunda atau Jawa Barat ini sangat sedikit adanya candi-candi dibandingkan dengan di Jawa Tengah atau Jawa Timur?

Jawaban itu dapat ditemukan dari penjelasan Prof Nina Herlina Lubis, seorang Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UNPAD (Universitas Padjadjaran) Bandung.

Sedikitnya candi ada di Jawa Barat, hal itu dikarenakan ibukota kerajaan Sunda sering berpindah-pindah tempat. Jadi Raja tidak ada waktu untuk mendirikan candi.

Ibukota Kerajaan Sunda itu pernah di Kawali (daerah Ciamis sekarang). Pernah juga di Saunggalah (Kuningan sekarang). Lalu pindah lagi ke Pakuan (Bogor).

Sebelum abad ke 17, wilayah Jawa Barat memang masih dipengaruhi oleh nafas Hindu. Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha.

Saya sendiri pernah mengunjungi situs candi Cangkuang ini. Sebelum Pandemi Covid-19.

Berangkat dari Bandung, saya dan teman-teman tiba di "Kota Dodol" sekitar jam 19.10 WIB. Karena hari sudah gelap, kami menginap dulu di sebuah penginapan (lupa namanya) di Kota Garut. Keesokan paginya, baru kami menuju ke lokasi Candi Cangkuang.

Candi Cangkuang ini terletak di sebuah daratan di sebuah situ (bahasa Sunda, artinya danau) kecil.

Untuk mencapai situs candi Cangkuang, maka kita harus menggunakan rakit. Di pulau di tengah situ itu juga akan didapati pemukiman adat Kampung Pulo yang menjadi bagian dari kawasan cagar budaya juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun