Berdasarkan tingkat kelapukan dan kesederhanaan bentuknya (tidak ada relief), para arkeolog memperkirakan candi Cangkuang itu didirikan pada pada abad ke 8 peninggalan warisan Hindu.
Unik, karena Candi Cangkuang ini merupakan candi Hindu pertama dan satu-satunya yang ditemukan di Jawa Barat.
Namun yang masih menjadi tanda tanya adalah mengapa di samping warisan berharga itu terdapat makam kuno Islam.
Selain reruntuhan candi, di tempat itu juga ditemukan serpihan alat pemotong (pisau) dan sejumlah batu-batu besar yang diperkirakan peninggalan jaman megalitikum.
Penelitian lanjutan masih dilakukan pada tahun 1967 dan 1968. Di dekat makam Arief Muhammad itulah pada akhirnya para peneliti menemukan fondasi candi berukuran 4,5 x 4,5 meter dan batu-batu candi yang berserakan.
Pemugaran candi lalu dilakukan mulai pada tahun 1974, termasuk penempatan arca Siwa yang ditemukan tadi. Candi Cangkuang merupakan candi pertama yang dipugar.
Sejatinya Cangkuang sendiri adalah nama sejenis pepohonan yang mirip daun pandan dan banyak tumbuh di daerah setempat.
Ferdiansyah, Anggota Komisi X DPR RI angkat bicara soal candi Cangkuang yang kini menjadi salah satu destinasi wisata di Garut itu.
Konsep yang dibuat oleh Pemda Garut menurutnya sudah tepat untuk mempromosikan Candi Cangkuang secara digital.
"Ada tempat untuk foto-foto, atraksi wisata, kuliner. Yang pasti tempat asyik buat nongkrong," kata Ferdiansyah .
Ferdiansyah juga berupaya mengangkat pariwisata Garut.