Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Orang Indonesia dalam Sejarah Minum Susu, Dulu Hanya Dikonsumsi Belanda dan Kaum Elit

7 Juli 2021   11:07 Diperbarui: 7 Juli 2021   16:52 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat Sehat Lima Sempurna (merdeka.com)

Dalam bukunya The History of Java, Gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles menulis jika orang-orang Asia khususnya di negara-negara agraris seperti di Cina Selatan dan Asia Tenggara, hanya fokus pada hasil-hasil bercocok tanam.

Raffles juga menulis jika penduduk Indonesia khususnya Jawa mendayagunakan kerbau sebagai hewan penarik. Belum ada pikiran mereka untuk mengambil susunya.

Hal itulah yang menyebabkan mengapa hewan berkualitas menghasilkan susu sangat sedikit jumlahnya di Indonesia.

Hal inilah yang mendorong pemerintah Hindia-Belanda untuk berupaya mengembangkan hewan susu perah, dengan di antaranya mendatangkan sapi-sapi dari Belanda, Australia, dan India. Pada abad ke 19 dan 20.

Daerah dingin Lembang di Bandung menjadi yang pertama ditempati oleh sapi-sapi perah itu. Terutama ditujukan untuk konsumsi orang-orang Eropa di Hindia-Belanda.

Fadly mengatakan daerah Lembang memang iklimnya sama seperti di Belanda, dingin, sehingga sangat cocok untuk beternak sapi perah.

Dari catatan sejarah, pada tahun 1938 di Bandung ada 22 perusahaan yang mengolah susu sapi perah yang menghasilkan sekitar 13.000 liter susu per hari.

Lantas produksi itu ditampung oleh BMC (Bandoengsche Melk Centrale) atau PSB (Pusat Susu Bandung). BMC inilah yang mengolah susu itu sebelum disalurkan kepada para pelanggan di dalam maupun luar kota.

Menurut Achmad Sunjayadi, seorang pengajar studi Belanda di Universitas Indonesia, Direktur BMC itu agak sedikit sombong.

"Direktur BMC mengatakan bahwa PSB adalah satu-satunya pusat pengolahan susu di Nusantara," kata Achmad Sunjayadi.

Kaum pribumi, masyarakat kecil, atau menengah Indonesia pada saat itu tidak kebagian minuman bergizi susu. Yang minum susu perah hanyalah orang-orang Belanda dan kaum elite Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun