"Vaksinasi memang menyelamatkan, tapi itu tidak bekerja sendiri," kata Ketua Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan.
Soumya mengatakan orang yang sudah divaksinasi tidak seratus persen efektif mencegah. "Masih bisa menularkan kendati kemungkinannya kecil," katanya.
Prof Wiku Adisasmito, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, menanggapi vaksinasi hanyalah salah satu pelapis dari 3 lapis utama perlindungan masyarakat terhadap Covid-19.
Sebelum ada bukti ilmiah, 3 lapis utama itu masih tetap diberlakukan. 3 lapis utama yang dimaksudkan adalah 3M, 3T, dan vaksinasi sendiri.
3T adalah tracing, testing, dan treatment.
Sedangkan Prof Tjandra Yoga Aditama, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan kebijakan AS itu dipengaruhi karena jenis vaksin yang dipakai di sana.
AS melakukan penelitian terhadap vaksin Pfizer, Johnson & Johnson, dan Modena, sedangkan Indonesia menggunakan Sinovac, AstraZaneca, dan Sinipharm.
Menurut Yoga tidak tertutup kemungkinan Indonesia juga akan melakukan vaksin yang sama seperti di A$.
"Kita tunggu saja keputusan Kementerian Kesehatan," kata Yoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H