Pidato Soekarno yang berapi-api pada tahun 1962 "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itu pula Indonesia akan selalu menentang penjajahan Israel" mempengaruhi juga sikap Indonesia dalam event lainnya.
Indonesia dengan Soekarno nya terang-terangan tidak memberikan visa kepada kontingen Israel pada perhelatan Asian Games 1962 di Jakarta.
Oleh karena sikap itu, Indonesia kena sanksi, yaitu dicopotnya keanggotaan Indonesia dari IOC (International Olympic Committee).
Sebagai tandingan, Soekarno lantas membentuk Ganefo (Games of Emerging Forces) yang beranggotakan 48 negara.
Sikap politik Soekarno ini berimbas juga kepada kandasnya mimpi Tim Nasional Sepakbola Indonesia berkiprah di Piala Dunia 1958 di Swedia.
Ketika Indonesia sudah menang dengan skor agregat 5-4 atas Cina, maka Indonesia harus berhadapan dengan Israel yang menjadi juara wilayah barat.
Indonesia sempat mengirimkan permohonan kepada FIFA agar laga melawan Israel dilakukan di tempat netral, akan tetapi FIFA menolaknya.
Maka urunglah Indonesia berangkat.
Pada saat itu seharusnya Indonesia bergabung di zona Asia-Afrika yang terdiri selain Israel dan Indonesia, juga Mesir dan Sudan.
Singkatnya Sudan harus bertemu dengan Israel di partai puncak. Akan tetapi ketika Liga Arab mengadakan boikot terhadap Israel, Sudan pun mengundurkan diri tidak mau bertanding dengan Israel.
Dengan demikian secara otomatis, Israel lah yang berlaga di Swedia.