Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Lepas Kesempatan ke Piala Dunia, Gara-gara Bertemu Israel Tahun 1958

15 Mei 2021   10:05 Diperbarui: 15 Mei 2021   10:57 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kiprah Timnas Indonesia harus kandas oleh kebijakan politik yang diambil oleh pemerintah saat itu.

Akhirnya Indonesia pun mengundurkan diri dari kelanjutannya. "Bertanding dengan Israel sama saja mengakui kedaulatan mereka," kata kiper Indonesia Maulwi Saelan.

Sikap Indonesia memang tetap mendukung Palestina sejak proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dicanangkan Presiden Soekarno yang mendukung perjuangan Palestina.

Setelah mengundurkan diri, maka hanya ada tiga negara saja yang saling berhadapan di zona Asia-Afrika seperti yang sudah disebutkan di atas, yaitu Israel, Mesir, dan Sudan.

Dari laga-laga yang digelar secara home and away itu akhirnya Sudan dan Israel lolos ke final.

Pada saat itu Liga Arab memboikot negara Bintang Daud itu. Tak pelak sikap politik negara-negara Arab itu mempengaruhi juga sikap Sudan. Sudan pun akhirnya memilih mundur dan tidak mau bertanding dengan Israel di partai puncak.

Alhasil maka dengan demikian Israel lah yang otomatis lolos ke Swedia.

Jika Anda bertanya-tanya mengapa Israel yang bertemu dengan Indonesia?

Patut diketahui, sejak bergabung dengan FIFA pada tahun 1929 Israel memang masuk wilayah Asia.

Namun mayoritas negara-negara Asia memusuhi negara zionis itu, maka akhirnya FIFA memutuskan Israel masuk ke wilayah Eropa sejak tahun 1994.

Di zona Asia, Israel pernah mencatat prestasi sebagai juara Piala Asia 1964 yang dihelat di sarang sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun