Hafis/Gloria kini memiliki poin 60.851, tertinggal 647 poin dari Marcus/Lauren.
Celakanya, semifinal Singapore Open 2021 adalah target minimal yang harus diraih Hafis/Gloria. Itu pun masih harus melihat dulu yang dicapai rivalnya.
Amannya, menjadi juara di kota Singa itu adalah apa yang harus diraih Hafis/Gloria untuk melenggang ke Tokyo.
Regulasi mengatakan setiap negara maksimal hanya boleh mengikutsertakan 2 wakilnya di setiap nomor. Ganda campuran Indonesia lainnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (peringkat 4). Sudah aman.
Untuk sektor tunggal, pemain yang boleh ke Olimpiade minimal harus berperingkat 16 dunia.
Saat ini Indonesia sudah memiliki 7 wakil yang aman. Selain Praveen/Melati, yang lainnya adalah ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu (7), tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung (15), tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting 4) dan Jonatan Christie (7).
Dua lainnya adalah ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (1) dan Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan (2).
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Rionny Mainaky menanggapi penundaan itu. Rionny sangat menyesalkan apa yang terjadi.
"Kini semua pemain tinggal berharap pada satu-satunya turnamen yang memperhitungkan poin Olimpiade, Singapore Open. Namun itu adalah keputusan terbaik yang diambil, untuk kesehatan semua," katanya.
Sejatinya setelah diundurnya India Open yang direncanakan pada 11-16 April 2021 lalu di New Delhi, Hafis/Gloria masih berperingkat 8 dunia, harapannya menjadi lebih besar di dua turnamen berikutnya yang memperhitungkan Olimpiade (Malaysia Open dan Singapore Open).
Tetapi situasi kini menjadi genting. Pasalnya posisi Hafis/Gloria sudah tergeser oleh Ellis/Lauren seperti yang sudah disebutkan di atas.