Deg-degan. Turnamen bulutangkis Malaysia Open kini diundurkan kembali jadwalnya. Ini adalah untuk kedua kalinya turnamen berkategori Super BWF 750 mengalami kemunduran terkait masih masifnya penyebaran Covid-19.
Semula dijadwalkan 31 Maret-4 April 2021. Diundurkan menjadi 25-30 Mei 2021.
Kini BAM (Asosiasi Badminton Malaysia) menjawab keraguan berbagai kalangan yang memang meragukan bakal jadi digelar pada Mei seperti yang disebutkan di atas.
Pasalnya, yang terparah sekarang ini adalah India yang tengah mengalami "tsunami" Covid-19. Para pebulutangkis dari negeri Kuch Kuch Hota Hai itu masih belum mendapatkan ijin terbang ke Malaysia.
Denmark dan Cina juga menjadi dua di antara 40 negara yang masuk daftar yang diwajibkan pemerintah Malaysia untuk menjalani karantina dulu selama 14 hari.
Faktor lainnya adalah semua pemain dan ofisial yang bakal mengikuti Malaysia Open diharuskan juga menjalani karantina dulu.
Entah kapan kepastian jadwal baru Malaysia Open itu akan ditetapkan. Padahal sejatinya, Olimpiade Tokyo 2021 sudah sangat mepet, yaitu pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
India Open yang direncanakan pada 11-16 April lalu juga resmi diundurkan. Maka dengan demikian tinggal satu turnamen "Road to Tokyo" saja yang diperhitungkan poin Olimpiade nya, yaitu Singapore Open pada 1-6 Juni 2021.
Jelas situasi ini sangat genting bagi ganda campuran Indonesia Hafiz Faisal/Gloria Emmanuel Widjaja.Â
Hafis/Gloria baru saja turun peringkatnya menjadi ke 9 BWF dari semula ke 8. Ganda campuran nomor 2 Indonesia itu digeser oleh ganda Inggris Marcus Ellis/Lauren Smith. Kini Marcus/Lauren yang di peringkat ke 8.
Seperti diketahui, mereka yang berhak mengikuti Olimpiade adalah minimal berperingkat 8 dunia untuk sektor ganda.
Hafis/Gloria kini memiliki poin 60.851, tertinggal 647 poin dari Marcus/Lauren.
Celakanya, semifinal Singapore Open 2021 adalah target minimal yang harus diraih Hafis/Gloria. Itu pun masih harus melihat dulu yang dicapai rivalnya.
Amannya, menjadi juara di kota Singa itu adalah apa yang harus diraih Hafis/Gloria untuk melenggang ke Tokyo.
Regulasi mengatakan setiap negara maksimal hanya boleh mengikutsertakan 2 wakilnya di setiap nomor. Ganda campuran Indonesia lainnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (peringkat 4). Sudah aman.
Untuk sektor tunggal, pemain yang boleh ke Olimpiade minimal harus berperingkat 16 dunia.
Saat ini Indonesia sudah memiliki 7 wakil yang aman. Selain Praveen/Melati, yang lainnya adalah ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu (7), tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung (15), tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting 4) dan Jonatan Christie (7).
Dua lainnya adalah ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (1) dan Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan (2).
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Rionny Mainaky menanggapi penundaan itu. Rionny sangat menyesalkan apa yang terjadi.
"Kini semua pemain tinggal berharap pada satu-satunya turnamen yang memperhitungkan poin Olimpiade, Singapore Open. Namun itu adalah keputusan terbaik yang diambil, untuk kesehatan semua," katanya.
Sejatinya setelah diundurnya India Open yang direncanakan pada 11-16 April 2021 lalu di New Delhi, Hafis/Gloria masih berperingkat 8 dunia, harapannya menjadi lebih besar di dua turnamen berikutnya yang memperhitungkan Olimpiade (Malaysia Open dan Singapore Open).
Tetapi situasi kini menjadi genting. Pasalnya posisi Hafis/Gloria sudah tergeser oleh Ellis/Lauren seperti yang sudah disebutkan di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H