Seiring dengan kemajuan teknologi, dengan ditemukannya kompas, mereka mulai mengetahui dan sadar jika negara itu dalam melakukan sholat seharusnya menghadap ke arah timur.
"Namun untuk melakukan perubahan itu tidak mudah. Orang-orang tua mereka menekankan jika sholat itu menghadap ke barat," kata Pujianto.
Pujianto juga menjelaskan selama ini orang-orang Jawa di sana masih mengikuti perkembangan pembangunan di Indonesia. Dari sudah membuat kapal terbang, pembangunan MRT, dan sebagainya.
Yang mereka ikuti baik lewat YouTube maupun televisi.
Bahkan ketika artis dan penyanyi campursari Didi Kempot meninggal beberapa waktu lalu, beritanya langsung mereka ketahui dan terharu.
Mereka juga mengenal penyanyi "Walang Keke" Waldjinah.
Mereka bahkan memperingati saat-saat kedatangan mereka ke negara itu. Ya, setiap tanggal 9 Agustus mereka memperingati.
Tanggal itu disebut juga dengan Hari Imigrasi Jawa, atau "The Day of Wong Jawa".
Tak berbeda jauh dengan situasi di Indonesia, suasana Ramadhan di sana juga cukup terbatas terkait Pandemi Covid-19 sekarang ini.
Sholat tarawih diijinkan tetapi secara bersama-sama tidak boleh melebihi lima orang.
Orang-orang Jawa di sana juga kerap menghadiri acara-acara yang berbau Indonesia. Misalnya Charity Indonesian Day, Indo Fair, juga perayaan 17 Agustus.