Di sana juga ada open house dalam perayaan Idul Fitri di antara komunitas.
Kedatangan orang-orang terutama dari Jawa seperti yang disebutkan di atas ini berawal dari dihapuskannya sistem perbudakan di dunia pada tanggal 1 Juli 1883.
Karenanya perkebunan-perkebunan Belanda di Suriname terkena dampaknya. Jadi terlantar.
Ditambah lagi pada saat itu Belanda melihat orang-orang Jawa sangat miskin dan adanya bencana letusan gunung berapi.
Maka antara tahun 1890 sampai dengan 1939 Belanda mengirimkan sekitar 33.000 yang mayoritas orang Jawa (menurut beberapa sumber ada juga sedikit yang dari Jawa Barat) ke Guyana Barat untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan itu.
Ketika Belanda kalah dari Jepang di Perang Dunia ke II hanya sedikit dari mereka yang kembali ke tanah air. Kebanyakan orang-orang Jawa itu menetap di Suriname dan membentuk komunitas.
Tadi disebutkan ada juga sedikit orang dari Jawa Barat, dan satu dua dari Maluku. Akan tetapi mereka sudah berbaur keberadaannya dengan orang-orang Jawa.
Persentase Islam yang sekitar 15 persen dari keseluruhan agama yang diakui pemerintah umumnya didominasi oleh orang-orang keturunan Jawa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI