"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah, pemain Muslim bisa makan dan minum di tengah laga" demikian tulis koran itu.
Apakah diizinkannya para pemain melakukan hal itu di tengah-tengah laga melanggar regulasi yang ada?
Media itu menyebutkan regulasi Premier League memang memungkinkan adanya rehat sementara pertandingan sedang berjalan jika kedua kapten masing-masing tim yang berlaga itu sudah mencapai kesepakatan sebelumnya.
Apakah tim-tim Liga Inggris sekarang ini ada yang seratus persen pemainnya tidak mempunyai pemain Muslim seorang pun?
Ada. Di musim 2020/2021 ini ada, kendati hanya tiga tim yaitu Burnley FC, Sheffield United, dan Newcastle United yang tidak mempunyai pemain yang beragama Muslim.
Entah karena dampak dari keputusan wasit Graham Scott yang mengizinkan laga jeda dulu terlebih dahulu untuk memberikan kesempatan kepada pemain Muslim buka puasa atau memang sudah ada wacana sebelumnya.
Dikabarkan otoritas wasit Premier League saat ini sedang mengadakan pertemuan untuk berdiskusi membahas soal jeda di tengah pertandingan.
Ke depannya hasil diskusi itu akan menjadi standar, sama seperti halnya pemain yang berlutut sebelum laga untuk menghormati dan mengingatkan korban kekerasan rasialisme.
"Para wasit Premier League akan terus mempertimbangkan para pemain yang butuh berbuka puasa," tulis BBC.
Catatan, dalam laga seperti yang disebutkan di atas Leicester City menang dengan skor 2-1.
Dalam laga itu Fofana tampil full. Akan tetapi dalam laga sebelumnya, Fofana ditarik keluar pada menit ke 61 oleh pelatih Brendan Rodgers.