25 tahun lalu berkiprah di Serie A, namun Como terus mengalami kemunduran. Masa keemasan itu selalu dirindukan para suporter dan menjadi nostalgia. Para fans The Lariani tak bosan-bosannya selalu membicarakan Como di tempat-tempat nongkrong.
Akan tetapi sejak diambil alih SENT Entertainment Ltd yang bermarkas di London dan dikendalikan Bambang dan Budi, Como sedikit demi sedikit mulai mengalami perubahan.Â
Seorang wartawan lokal pernah mengulas keterpurukan Como terutama disebabkan karena masalah keuangan. Como pernah dua kali bangkrut dalam setahun.
Oleh karenanya bos Djarum mengangkat Michael Gandler menjadi CEO.
Tugas Michael Gandler yang adalah mantan manajer pemasaran dan pemasukan Inter Milan pada masa Erick Thohir itu, bukan saja membenahi masalah keuangan, tetapi juga membenahi seluruh sistem klub juga menghadirkan punggawa yang solid.
"Berasal dari kebobrokan, 4-5 tahun lagi kita akan melakukan sesuatu yang membanggakan. Bagi saya ini mengasyikkan," kata Gandler.
Selamat buat Como 1907.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H