Mereka melakukan aksi bersih-bersih makam sang pejuang karena kekaguman mereka terhadap kepahlawanan Komarudin.
Seorang petugas TMP di Dinas Sosial Garut, Imam Sukiman, menjelaskan berdasarkan kisah yang dituliskan hasil penelitian profesor asal Jepang membenarkan bahwa orang yang disemayamkan di Garut itu adalah orang Korea.
"Yang Chil-seong ditelusuri benar tidaknya orang Korea yang membelot," kata Imam.
Imam juga menceritakan saat dieksekusi Komarudin, Abubakar, dan Usman mengenakan sarung berwarna merah dan memakai kemeja putih.
"Mereka ditembak di hadapan warga Garut," katanya.
"Jika orang Korea begitu cinta Indonesia, rela berjuang dan mati untuk pertiwi, tentunya ini harus jadi pelajaran bagi semua," kata Komandan Koramil setempat Dedi Saepuloh.
Batu nisan Komarudin di TMP Tenjolaya itu bertuliskan:
Komarudin/Yang Chil Sung
Korean
Anggota Pangeran Papak
Gugur 10 Agustus 1949