Jika sebelumnya digunakan tenaga manusia dan hewan, maka dengan ditemukannya mesin uap ini maka industri dilakukan secara mekanis. Mesin uap juga digunakan untuk transportasi.
2.0 ditandai dengan digunakannya tenaga listrik menggantikan mesin uap di awal abad ke 20. Pembuatan mobil-mobil, tank atau pesawat (yang digunakan dalam Perang Dunia ke II) dibuat secara "sederhana". Tenaga manusia masih digunakan.
Sedangkan di 3.0 tenaga manusia mulai tidak digunakan dan digantikan dengan mesin yang dapat berpikir sendiri secara otomatis, misalnya komputer dan robot. Tenaga uap dan listrik mulai tersingkirkan.
Bahkan komputer itu sempat digunakan juga untuk keperluan Perang Dunia ke II. Dari komputer yang tidak nyaman lalu ditemukan komputer yang lebih praktis yang dapat digenggam oleh tangan, misalnya smartphone.
Dan teknologi 4.0 ditemukan lagi hal-hal yang dulunya tidak terpikirkan sama sekali, bahkan digadang-gadang menyasar ke sesuatu yang menakutkan.
Contohnya adalah sistem transportasi dengan istilah yang kita kenal sekarang dengan Grab atau Go-Jek. Grab dan Go-Jek ini juga digunakan untuk memesan atau membeli barang-barang yang kita butuhkan.
Industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Cognitive computing, cloud computing, internet of things (IoT), siber fisik adalah istilah yang muncul di teknologi 4.0 sekarang ini.
Bahkan Teknologi 4.0 ini diangkat menjadi salah satu topik dalam Debat Capres 2019 lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H