"Perseroan dipercaya sebagai mitra pembangunan Bukit Algoritma," kata Direktur Utama PT AMKA, Nikolas Agung, Kamis (8/4/2021) kepada kompas.com.
Proyek ini sesuai dengan rancangan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan PEN (Pertumbuhan Ekonomi Nasional).
Bukan hanya bermanfaat di bidang teknologi (4.0), riset, dan development. Tapi juga mendorong peningkatan sektor pariwisata di Sukabumi dan sekitarnya.
Budiman Sudjatmiko, Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya Bukit Algoritma, mengatakan nantinya Bukit Algoritma ini akan menjadi salah satu pusat pengembangan teknologi dan inovasi tahap lanjut.
"Panel surya, pesawat nirawak (drone), robotik, hingga kecerdasan buatan," kata Budiman tentang pengembangan inovasi yang dimaksud.
Belakangan kita sering mendengar istilah Revolusi Industri 4.0 seperti yang salah satunya disebutkan di atas.
Berdasarkan penemuan-penemuan dan lompatan tertentu di bidang teknologi, maka Revolusi Industri itu dibagi kedalam beberapa tahap.Â
Sekarang ini manusia tengah berada di Revolusi Industri 4.0. Ciri-ciri 4.0 ini adalah adanya kendaraan yang dapat berjalan sendiri kendati tanpa adanya orang yang mengendalikan.
4.0 juga ditandai adanya robot-robot otomatis dan kecerdasan buatan lainnya.
Revolusi industri 1.0 mulai terjadi pada abad ke 18. Antara tahun 1750-1850 terjadi perubahan besar di bidang transportasi, pertambangan, manufaktur, dan pertanian. Tentu saja semua perubahan besar-besaran teknologi itu mempengaruhi kondisi budaya, ekonomi, dan sosial di dunia.
1.0 ditandai dengan ditemukannya mesin uap pada tahun 1776. Penemuan tersebut dilanjutkan oleh mesin uap yang dibuat James Watt yang jauh lebih efisien dan lebih murah daripada sebelumnya.