Duka bagi Indonesia, ledakan bom bunuh diri yang terjadi di sebuah gereja di Makassar mendapatkan sorotan dari media asing. Arab News melaporkan ledakan saat dilakukan misa Minggu Palma itu menjadi bukti ekstrimis gereja di Indonesia.
Minggu Palma ini ini awalnya umat Katolik memulai rangkaian Pekan Suci mengenang wafat Isa Al-Masih di kayu salib atau perayaan Paskah pada hari Jum'at, 2 April 2021.
Ledakan high ekplosive tersebut terjadi pada pukul 10.30 WIT Minggu (28/3/2021).
Polisi menjelaskan setidaknya satu orang tewas dalam peristiwa ini yang adalah si pelaku peledakan itu sendiri, sembilan pimpinan dan jemaah gereja terluka.
Namun hingga saat ini polisi belum menjelaskan secara rinci seberapa parah luka yang dialami korban.
Beberapa pengamat mengatakan pelaku peledakan adalah anggota JAD (Jamaah Ansharut Daulah) Makassar yang berafiliasi dengan ISIS. Nampaknya motif pelaku dalam hal ini adalah melakukan teror.
Dari saksi, seorang petugas keamanan gereja melihat seseorang mengendarai sepeda motor hendak memasuki halaman gereja dan mencoba untuk mencegahnya masuk.
Ledakan terjadi beberapa saat setelah jemaat selesai merayakan Minggu Palma.
Ini adalah peringatan ketika Yesus memasuki kota Yerusalem seminggu sebelum kematiannya di atas kayu salib.
"Kami baru saja menyelesaikan kebaktian dan jemaat akan pulang ketika bom meledak," kata seorang jemaat.
Presiden Jokowi, Minggu (28/3/2021) sangat mengutuk aksi bom tersebut dan menegaskan jika terorisme tidak ada kaitannya dengan agama mana pun.