Pelatih berusia 50 tahun itu mengatakan timnya akan segera bangkit di laga-laga selanjutnya.
"Ini hasil pertama dari 10 pertandingan. Kami tidak akan menyia-nyiakan poin lagi. Kami berjanji bakal merubah keadaan, terutama pada dua pertandingan ke depannya, yaitu berhadapan dengan Latvia dan Gibraltar," ujar sang pelatih.
Belanda sebenarnya unggul dalam banyak hal. Tetapi mengapa harus kalah dari Turki?
Statistik penguasaan bola Belanda berada pada 66 persen ketimbang Turki yang 34 persen. Oranye melepaskan tembakan 22 kali dengan 9 on target. Sedangkan Turki 8 tembakan.
Belanda juga hampir dua kali lipat melakukan umpan. Oranye melepaskan umpan sebanyak 633 kali ketimbang Turki yang 334 kali. Tapi Oranye malah keok.
Pertemuan terakhir antara Belanda dan Turki sebelum Kamis (25/3/2021) dinihari WIB itu adalah pada 6 September 2015, dimana pada saat itu Belanda juga kalah dari Turki dengan skor 0-3 di kualifikasi Piala Eropa 2016. Sayang, mimpi buruk itu terulang lagi kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H