Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Muslim Uighur Malah Undang Media Asing untuk Menikmati Suasana Ramadhan di Xinjiang

20 Maret 2021   11:06 Diperbarui: 20 Maret 2021   17:40 1803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu dalam rapat Majelis Umum PBB sebanyak 30 negara mengkritik dugaan perlakuan tidak adil Cina kepada kaum Muslim Uighur.

Dalam kesempatan pertemuan dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko beberapa waktu lalu, Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan pemerintah Cina resmi memerangi terorisme dan radikalisme.

Yang mengejutkan adalah pernyataan dari Asosiasi Muslim Xinjiang yang mempersilakan media global untuk datang ke Xinjiang menikmati suasana Ramadhan tahun ini.

Muhammadiyah Indonesia telah menetapkan awal Ramadhan tahun 2021 adalah pada Selasa, 13 April 2021.

"Silakan datang ke tempat kami untuk melaporkan kondisi yang sebenarnya ketika bulan Ramadhan nanti," kata Abdul Wali Ablimit dari Asosiasi Muslim Xinjiang, Kamis (18/3/2021) dalam acara temu media asing yang disponsori Kementerian Luar Negeri Cina dan Pemerintah Otonomi Xinjiang, di Beijing.

Tentunya hal yang menarik bagaimana menyoroti dan menyaksikan bagaimana situasi bulan Ramadhan dan apakah Muslim Xinjiang melakukan Rukun Islam yang ketiga itu.

Khotib di Mesjid Kabupaten Shache di Xinjiang itu mengatakan undangan ini untuk menghilangkan salah kaprah tentang adanya larangan dari pemerintah Cina bagi Muslim Xinjiang melakukan Rukun Islam yang ketiga.

Menurut Ablimit selama ini media-media luar negeri selalu melaporkan situasi Ramadhan di wilayahnya tidak sesuai fakta.

Ablimit menjelaskan tidak benar adanya larangan dari pemerintah Cina untuk melarang Ramadhan.

Kantor berita Indonesia Antara mengajukan pertanyaan kepada Ablimit apakah benar tidak ada larangan bagi umat Islam yang di wilayah barat laut Cina itu.

Lalu apa jawaban dari Khotib Ablimit menjawab pertanyaan Antara itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun