Pada 24 Pebruari 1949, ketika Soepeno dan kawan-kawannya sedang mandi di sebuah mata air, mereka kesampak tentara Belanda.
"Siapa kamu?," Kata tentara Belanda itu sembari menodongkan pistol yang diarahkan ke kepala Soepeno.
Soepeno menjawabnya dengan mengatakan bahwa dia adalah penduduk biasa. Namun prajurit itu tidak mempercayai begitu saja apa yang diucapkan Soepeno.
Si prajurit memaksa si pria berkumis untuk berbicara, namun Soepeno tetap bungkam seribu bahasa.
Saking jengkelnya, si prajurit mematuk pistolnya sehingga menyebabkan Soepeno tewas seketika. Soepeno gugur dalam usia 33 tahun.
Pengorbanan jebolan Sekolah Tinggi Hukum Rechts Hogeschool te Batavia itu tidak sia-sia. Andai saja Soepeno buka mulut ketika ditodongkan pistol ke pelipisnya, maka tak pelak keberadaan Bung Tomo, Jenderal Soedirman akan diketahui. Tutup mulutnya Soepeno telah menyelamatkan nyawa para pejuang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H