Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ini Alasannya Mengapa Tukang Cukur Banyak yang Berasal dari Garut

16 Maret 2021   10:05 Diperbarui: 16 Maret 2021   10:10 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mencari nafkah di perantauan, mereka tidak mempunyai keahlian apa-apa terkecuali memangkas rambut. Maka dari itu jadilah mereka menjalankan profesinya sebagai tukang cukur.

Mereka yang sukses di perantauan beberapa di antaranya pulang ke Garut dan mengajak para pemuda lainnya untuk mengikuti jejak mereka di perantauan. Selain Banyuresmi, wilayah lainnya yang banyak bercokol tukang cukur adalah wilayah Bina Karya, Wanaraja, dan Bagendit.

"Saya pernah mendengar jika pendapatan terbesar Banyuresmi berasal dari profesi tukang cukur rambut," kata Ridwan Setiawan, pemilik dari sebuah barber.

Hingga saat ini profesi tukang cukur rambut ini masih berlanjut. Selain di wilayah-wilayah yang sudah disebutkan di atas, tukang cukur asgar (asal Garut) ini konon ditemui juga di wilayah Jawa dan Bali.

Ciri khas tukang cukur asgar ini memijit kepala setelah selesai, mereka juga dikenal sebagai ramah, senang mengobrol, dan teliti dalam pekerjaannya.

"Ini sudah semacam pekerjaan yang turun temurun, bahkan gunting yang saya pakai ini adalah gunting warisan," kata Eric Toto, tukang cukur asgar yang juga bergabung di Paguyuban Pangkas Rambut Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun