Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Terakhir Kali 27 Tahun Silam, Susy Susanti Satu-satunya Wanita Indonesia yang Juara di All England

14 Maret 2021   10:05 Diperbarui: 14 Maret 2021   14:35 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susy Susanti (indosport.com)


Tahun ini Indonesia tidak mungkin lagi untuk merebut gelar juara tunggal putri dari turnamen klasik All England 2021.

Hal tersebut lantaran pebulutangkis terbaik Indonesia, Georgia Mariska Tunjung urung tampil di turnamen berkategori Super 1000 itu.

Dengan mundurnya Georgia, maka Indonesia secara keseluruhan mengirimkan 8 wakilnya di nomor-nomor tunggal putra (3), ganda putri (1), ganda putra (3), dan ganda campuran (1).

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, mengatakan Georgia mundur karena dia merasa kondisinya belum siap. Rionny mengatakan kondisi Georgia tidaklah parah dan sudah bisa berlatih ringan. "Cederanya sebenarnya tidak parah," kata Rionny, Kamis (11/3/2021).

Rionny mengatakan para pemain yang dikirim ke All England (17-21 Maret 2021) ini adalah mereka yang mumpuni dan memiliki kans untuk juara.

"Georgia saya minta turun karena di turnamen sebelumnya dia sudah bisa bermain rubber game dengan pemain top. Namun kondisinya kurang bagus," kata Rionny.

Sektor tunggal putri ini adalah satu-satunya sektor yang paling minim menghasilkan juara di All England. Bahkan di turnamen lainnya juga.

Terakhir kali Indonesia juara adalah pada tahun 1994 dimana Susy Susanti berhasil menaklukkan Ye Zhao Ying di partai final dengan skor 11-5 dan 11-9.

Susy Susanti bahkan digadang-gadang sebagai satu-satunya wanita Indonesia yang berhasil mengukir namanya sebagai juara di All England.

Empat kali sudah Susy Susanti mengukirnya, masing-masing di tahun sebelumnya (1993). Wanita kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Pebruari 1971 itu mengalahkan wakil Korea Selatan Bang Soo-Hyun di final dengan tiga gim 4-11, 11-4, dan 11-1.

Nama Susy legendaris, karena sebelumnya dia juga menggondol medali emas Olimpiade Barcelona 1992. Itulah medali emas pertama untuk Indonesia dari keikutsertaan di pesta olahraga terakbar sejagad itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun