Singkat cerita, Si Malin Kundang lalu mulai berusaha. Dan usahanya semakin bertambah maju dan dia menjadi saudagar yang kaya raya.
Malin Kundang pun menikah.
Pada suatu kesempatan, Si Malin Kundang dan istrinya melakukan perjalanan ke tanah kelahirannya. Ibu Malin melihat saudagar itu mirip anaknya, dan dia yakin jika itu adalah Si Malin Kundang.
Setelah diteliti kecocokannya, mulailah si ibu berkomunikasi dengan si Malin Kundang. Akan tetapi Si Malin Kundang menjadi marah melihat sosok ibunya yang berpakaian lusuh dan kotor. Si Malin Kundang merasa malu.
Si ibu marah dan mengeluarkan kutukan kelak si Malin Kundang akan berubah menjadi batu.
Si Malin Kundang kembali berlayar namun badai dahsyat menghancurkan kapalnya dan Malin Kundang terdampar kembali di tanah kelahirannya. Lama-lama tubuh Si Malin Kundang mulai mengeras menjadi batu di Pantai Air Manis.
Hingga kini, Pantai Air Manis atau Aia Manih yang terletak di sebelah selatan Padang menjadi salah satu tujuan destinasi wisata.
Minangkabau juga menarik karena menganut sistem matrilineal, garis keturunan ibu.
Melihat asal-usul nama Minangkabau ini apakah berkaitan dengan adanya kata "kabau" atau "kerbau" dan kata "Minang"?
Jika berkunjung ke sana, maka kita akan mendapati rumah yang unik. Dimana Rumah Gadang ini atapnya berbentuk tanduk kepala kerbau.
Kata Minangkabau sendiri tidak melulu terkait dengan letak geografis nya dimana Minangkabau ini terletak di Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.